Arctophile - 3

579 67 40
                                    

Sorry for typo
HAPPY READING

SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA EVERYBODY🤍

______

Suasana dapur yang tadi hening, seketika berubah ricuh karena jatuhnya jennie. Darah yang menghiasi kening jennie membuat mereka semua semakin dilanda rasa khawatir, apakah nona nya itu akan baik-baik saja atau tidak. Ditambah dengan jennie yang tidak sadarkan diri, memang luka itu tidak begitu besar dan tidak mengeluarkan banyak darah, tapi justeru yang mereka takutkan adalah luka dalam yang serius pada nona muda nya itu.

"Katakan pada supir untuk menyiapkan mobil, kita harus membawanya kerumah sakit" Ucap bibi Son selaku pelayan tertua yang sedari dulu sudah ada dirumah ini.

"Tapi ahjumma, tuan Jongin ada didepan"

bibi Son mengerutkan keningnya, siapa yang memberitahu lelaki itu? Jika tidak ada, kenapa dia datang disaat yang sangat tepat. Bolehkah kali ini dia menghiraukan perintah nona mudanya?

"suruh dia masuk, kondisi nona jennie tidak akan baik-baik saja jika didiamkan seperti ini"

Pelayan muda itu pun mengangguk dan menuju pintu depan rumah yang masih tertutup untuk memberi akses masuk pada jongin. Lelaki itu sedikit berlari memasuki rumah jennie dan tiba cepat di dapur dengan perasaan yang sangat asing.

"Kenapa ini bisa terjadi?" Tanya Jongin sambil membalik tubuh jennie dan mulai membawanya kedalam gendongan.

Tidak menunggu jawaban dari siapapun, jongin langsung membawa tubuh lemas jennie ke rumah sakit dengan sangat berhati-hati seolah tubuh itu sangatlah sensitif.

Jongin membawa mobil itu dengan kecepatan diatas rata-rata, hingga tak butuh waktu lama mereka tiba dirumah sakit yang dituju. Lagi, Jongin kembali mengangkat tubuh jennie dan membawanya ke sebuah ruang Rawat, disana sudah ada Dokter Choi selaku dokter kepercayaan dari keluarga Jongin yang memang seorang pemilik dari rumah sakit besar itu.

Menidurkan tubuh jennie diatas Brankar, dan ia langsung melihat gadis itu dikerubuni oleh para perawat yang siap memberikan penanganan pada Jennie. Jongin mengusap rambutnya frustasi melihat keadaan jennie, Untung sekali dirinya datang diwaktu yang tepat.

Tadi setelah menyuruh beberapa anak buahnya untuk mencari keberadaan jennie, ternyata dia melihat mobil manajer perempuan itu didepan rumah dan turunlah jennie dengan wajah yang lemas, iya jongin melihat bagaimana keadaan jennie ketika turun dari mobil. Itulah yang membawa dirinya datang tanpa memperdulikan para pelayan yang mungkin akan menolak kedatangannya dirumah itu.

"Tuan kim, bisakah kau ikut denganku?" Ucap Dokter lelaki yang baru saja menangani jennie, Jongin mengangguk dan mengikuti langkah lelaki itu menuju ruangannya.

"silahkan duduk"

"Saya ingin mengatakan soal ini, sepertinya sedikit serius. bisakah?"

"Katakan saja, apa yang terjadi? apa jennie mengalami luka serius?" dokter itu menggeleng, menarik nafas sebentar sebelum akhirnya berkata dengan pelan.

"Apa nona kim sedang mengandung?" Tegang, itulah yang jongin rasakan, tubuhnya menegang sempurna. Semua pikiran buruknya terjadi.

"Saya mendengar suara detak tipis ketika memeriksanya, sepertinya kandunganya masih terlalu muda karena suara itu tidak jelas. Dan, Saya juga menyarankan untuk melakukan USG agar tahu kebenarannya, karena bisa jadi itu hanya kesalahan pada indera pendengaran saya" ucap dokter Choi dengan hati-hati, jelas saja dia takut jika itu adalah kesalahan. Karena dia tahu siapa jennie, Seorang idol yang tengah naik daun, bukankah sangat mustahil jika dia.. mengandung seorang bayi?

Arctophile (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang