Arctophile - 7

582 57 44
                                        

Sorry for typo
HAPPY READING

______

Bunyi alarm pada pukul 3 pagi membangunkan jennie dari mimpi indahnya, membuka mata dengan berat bersamaan dengan geliat kecil yang diciptakan dari tubuh Aubree, sepertinya gadis kecil itu terganggu dengan suara bising yang diciptakan oleh alarm jennie. Jennie memberi tepukan lembut pada bokong sang anak agar dia kembali tidur, tapi tidak berhasil karena Aubree semakin menggeliat dan mulai menangis dalam tidurnya.

"Hey, go back to sleep, honey. eomma's here" bisik jennie sambil terus memberikan tepukan lembutnya.

Huaaaa...

Tangisan Bre semakin besar, dan bayi itu sudah membuka matanya sekarang, membuat jennie menghela nafas dan membawa bayi itu dalam gendongannya. Niat jennie menyalakan alarm adalah agar dia bisa menyiapkan keperluan yang akan di bawanya untuk siang nanti, tapi sepertinya tidak akan leluasa karena Bre justeru ikut terbangun bersamanya.

"Uljima, Bre-ya. Bantu eomma mengemas pakaian eoh?" Bayi itu sudah memberhentikan tangisnya, menyandarkan pipi besarnya di dada sang ibu dan menatap mata jennie dengan mata sembabnya.

"Uh, lihat pipimu sayang, sangat menggemaskan" jennie melarikan ciuman ke pipi besar Bre membuatnya menggeliat geli.

Jennie membawa turut serta sang anak menuju kamar mandi untuk membasuh wajahnya agar terasa lebih segar, setelah itu dia mendudukkan Bre diatas matras tebal yang baru saja ia gelar agar anaknya itu tidak kedinginan duduk dibawah. Mengambil sebuah koper besar untuk menyusun bajunya, jennie mulai memilih beberapa pakaian dari dalam walk in closet untuk menyamankan dirinya ketika berpakaian beberapa hari kedepan,  membawanya untuk ditaruh diatas koper sebelum akhirnya ia lipat.

Merasa keperluannya cukup, jennie menutup koper itu agar bisa menyusun didalam kamar, karena jika didalam walk in closet akan membuatnya semakin ingin membawa lebih banyak baju. Jennie menggendong Bre, dengan sebelah tangan menyeret koper, huh jennie merasa seperti ibu sungguhan jika terus seperti ini.

Mulai duduk diatas karpet tebal, Jennie melipat semua pakaiannya agar menjadi ringkas, membiarkan Aubree memainkan beberapa bajunya yang belum di lipat, dia juga membawa beberapa mainan sang anak untuk ditaruh dihadapannya agar tidak menganggu pekerjaan jennie. Sesekali jennie dibuat tertawa karena ulah bayi itu yang bicara dengan kalimat yang tidak jelas, dia juga beberapa kali memasukkan mainannya agar masuk kedalam koper jennie.

"No no, Aubree. jangan masukkan mainanmu kedalam sini" Larang jennie ketika kopernya sudah mulai terisi. Aubree memperhatikan jennie dengan raut wajah polosnya.

"Jangan dikeluarkan lagi bajunya sayang, eomma sudah menyusunnya" Ucap jennie melarang tangan Aubree yang mulai membuang-buang baju jennie keluar dari dalam koper, lalu bayi itu masuk kedalam koper yang isinya sudah menjadi setengah.

"Aubree.. Oh my gosh, kapan selesainya jika begini terus" Jennie frustasi melihat kekacauan disekitarnya, waktu berjalan dan dia masih sibuk dengan isi koper yang berantakan itu.

"Bre, oh Come on" ucap jennie meraih bayi itu dan membawanya kedalam pangkuan, lalu kembali menyelesaikan tugasnya. Bre menggeliatkan kepalanya menuju dada jennie, sepertinya bayi itu haus dan mencari sumber susunya membuat jennie terkekeh.

"You got it baby, tidur lagi ya? Masih banyak yang perlu aku lakukan" ucap jennie ketika sudah membuka kancing piyamanya dan memberikan apa yang sang anak cari.

Jennie menyelesaikan tugasnya dengan tenang hingga melihat mata Aubree tertutup dengan bibirnya yang masih bergerak lucu di sekitaran payudaranya. Sepertinya dia akan merindukan hal ini untuk beberapa hari kedepan, entahlah atau dia malah akan melupakan bayi itu ketika lama tak bertemu.

Arctophile (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang