Arctophile - 13

576 54 39
                                        

Sorry for typo
HAPPY READING

MAKASII BUAT PARA READER YANG GA SILENT KEKEKE SAYANG KALIAN❤️

DOUBLE UP FOR TODAYY
______

Jongin keluar dari dalam kamar setelah menyelesaikan seluruh kegiatannya. Mencari keseluruh penjuru ruangan tapi tidak juga berhasil menemukan Jennie, sampai akhirnya ia menemukan jennie di ruang gym dengan Aubree digendongannya.

 Mencari keseluruh penjuru ruangan tapi tidak juga berhasil menemukan Jennie, sampai akhirnya ia menemukan jennie di ruang gym dengan Aubree digendongannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kalian sedang apa?" Jongin melangkah mendekati jennie yang menoleh dengan wajah terkejut.

"ah, mengambil balon unicorn untuk dipasang di kolam. Aubree minta berenang tadi" Jennie menunjuk Mona yang sudah menenteng kotak berisi balon yang masih kempes itu. Jongin mencium pipi Aubree ketika menyadari anaknya itu tengah memperhatikannya.

"Hm, kalian sangat wangi" Ucap Jongin, lelaki itu juga mencuri kecupan di telinga jennie.

"Oppa, hentikan" bisik jennie menyikut perut keras Jongin, membuat lelaki itu tertawa. Dia merangkulkan sebelah tangannya ke pundak jennie dan membawa wanita itu untuk keluar dari ruang gym karena sudah mendapatkan apa yang diinginkan.

"Kau tidak ke Restoran?" Tanya Jennie, kini keduanya sudah duduk dikursi santai yang ada di dekat kolam renang. Bre masih bergelayut manja dalam gendongan jennie, seolah melupakan rengekannya yang tadi meminta untuk berenang.

"Tidak, mungkin besok" ucap jongin santai, dia memilih untuk menggoda Bre yang ada dalam gendongan Jennie. Gadis kecil itu benar-benar melupakan kehadirannya jika sudah bersama jennie. Jongin terus menghujani kecupan gemas membuat Bre kesal dan merengek karena risih.

"Oppa, berhenti menganggunya. Aku sudah hampir gila karena dia menangis sedari bangun tidur" Jennie memukul lengan Jongin yang masih menganggu Bre hingga anak itu benar-benar mengeluarkan tangisnya.

Jennie mendesah kesal, Anak itu terus menangis sedari bangun tidur entah apa yang membuatnya seperti itu. Mungkin dia mencari perhatian pada jennie yang semalam tertidur di ranjang bayi itu. Jennie sedikit menyesal, jika saja Jongin tidak dalam keadaan yang kacau semalam.

Sebenarnya alasan lainnya adalah, dia takut jongin kehilangan kendalinya lagi ketika mabuk. Itulah mengapa jennie memilih untuk menjauh dari lelaki itu.

"Berhenti menangis Aubree, kau mau apa sih?" Ucap jennie dengan kesal. Anak itu menggeliat dalam gendongan jennie yang sekarang sudah kembali berdiri untuk menenangkannya. Mata bayi itu juga tidak mengeluarkan air mata sama sekali, yang semakin membuat jennie geram.

Jongin yang sedari tadi tertawa melihat kelucuan Bre pun, mulai merasa bersalah karena anak itu menjadi pengalihan emosi jennie. Anaknya itu semakin menangis ketika jennie berbicara dengan nada suara yang semakin tinggi.

"jangan membentaknya Jen, dia akan semakin menangis" Jongin berdiri dan menghampiri bayi itu, lalu membawanya dalam gendongan yang langsung diterima oleh Aubree, dia memasukkan kepalanya diselah leher Jongin dengan tangis yang semakin kencang. Tubuhnya bahkan bergetar karena takut mendengar suara jennie.

Arctophile (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang