3. Siapa Dia

267 195 108
                                    

Jangan Lupa Beri Bintang, Komen, Share Ketemen Kalian dan Follow Author untuk dapat notif episode selanjutnya😍

HAPPY READING❣️

-----------------------------------------------------------
3. Siapa Dia
-----------------------------------------------------------

Kringg!!!!

Bel istirahat sudah berbunyi, siswa-siswi SMA ELANG berkeliaran kemana mana.
Kalian pasti bingung kenapa sekolah awalnya terlihat sepi padahal kelas IPS pasti sangat sangat berisik. Karna kelas IPS adalah kelas yang kedap suara, sedangkan anak IPA tidak.

Karena guru guru tau anak IPA tidak akan berulah seperti anak IPS.

Mereka sampai di kantin sekolah.

Mereka sampai di kantin sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kantin Sekolah)

"Hey, sudah makan?," tanya Tata dan Anya menghampiri meja Glory dan Lisa di Kantin.

"Belum, kita nungguin kalian berdua," Kesal Lisa.

"Hehe maaf telat dikit. Tadi masih ada tugas." Anya dan tata duduk disamping Lisa dan Glory.

"Ck! masih ada pelajaran? Padahal kan guru-guru rapat," decak Glory kesal.

"Tapi hari ini aku seneng banget! aku akan mentraktir kalian makan sepuasnya hari ini," ucap Tata sambil berdiri. Glory, Lisa dan Anya merasa aneh dengan tingkah Tata.

"Hito mendapatkan mendali hari ini." Tata berbisik pada sahabatnya.

"Wahh, memang pacarmu berbakat Tata gak diragukan lagi!" Puji Lisa bertepuk tangan.

"Yang bener aja, pacarmu jauh lebih mapan Lisa, yasudah aku pesan menunya dulu byee," ucap Tata dan memberikan kiss by.

15 menit setelah makanan datang.

"Dengar-dengar, aku punya kabar baru!" Girang Lisa.

"Glory bertabrakan dengen anak baru tadi pagi," ucap Lisa histeris dan membuat seisi kantin hampir menatapnya.

Glory memutar matanya malas .
"Beneran?" tanya Anya penasaran mengintimidasi.

"Apa dia laki-laki Glory?" tanya Tata.

Yahh, mereka bertiga selalu histeris jika membicarakan soal Cogan dan mereka tau hanya Glory lah yang sangat sulit untuk menyukai seorang laki-laki dan sangat berhati-hati jika menyangkut pautkan perasaannya.

"Ya, dia laki laki tampan," tutur Glory malas.

"Ohh ayolah Glory, kamu gak mau kenalan sama dia?" goda Tata memunculkan seringai nya.

"Lihat, kan? Kamu mulai lagi tata." Glory mulai jengah, ini yang dia hadapi setiap ada seorang lelaki mulai mendekati atau mengganggunya.

"Lagi pula siapa sih, yang gak tertarik dengan mu Glory!" tambah Lisa sambil mengelus dagu Glory dan mengusilinya.

"Aku cuma mau memperbaiki image ku didepannya bukan menjadikannya pacar Lisa. Aku juga tadi bilang, gak mau berurusan sama dia lagi." Glory mulai lelah, sahabatnya selalu menggodanya untuk mencarikan Glory pacar baru.

"Sudah sudah, kita lihat aja nanti, kalo bener memang takdir mereka. Mereka akan dipertemukan lagi, bahkan lebih dari pertemuan sebelumnya." Anya angkat bicara untuk memperdamai perdebatan ini.

Kringg!! Kringg!!

"Nah ayo kita harus masuk, jangan sampai dihukum lagi," titah Anya.

"Hmm oke," mereka beranjak dan berjalan beriringan.

Setelah dipertigaan kamar mandi mereka berpisah.

"Dahh bebb!!" jawab mereka kompak dan melambaikan tangan.

Pov Glory

Aku berjalan dengan Lisa menggandeng lenganku menuju kelas.

"Glory, aku kebelet, ke kamar mandi dulu yuk."

"Yaudah iyaa."
Aku dan Lisa bergegas kekamar mandi.

"Tunggu diluar aja ya." Lisa mulai berlari dan menutup pintu closet wanita.

Aku berjalan jalan dipinggir closet, aku menunduk dan melihat betapa banyak nya bunga bunga disetiap jalan didekat kamar mandi, aku takjub dengan sekolah ini, sangat indah.

Grepp!!!

"Hah tangan siapa ini?" tanya ku dalam hati dan menutup mata karna kaget dengan sentuhan nya, dia memegang dahiku.

Apa yang terjadi barusan, ada seseorang dibelakang ku, aku takut untuk membalikan badan.

Namun, dilihat dari nafasnya dia seperti terengah-rengah. Dia seorang lelaki jika aku rasakan dari genggaman nya di dahiku.

Sebentar, mengapa dia memegang kepalaku dari belakang, dia mencoba mendekapku?.

Apa dia orang mesum? Tapi tidak mungkin ini masi disekolah.

Tidak tidak boleh, tidak ada orang yang boleh melakukan nya.

Aku memantapkan hati dan ingin membalikkan badanku.

"Diamlah, aku sedang menyelamatkan mu bodoh," ucapnya.

Suara berat ini mampu membuatku terpaku, seperti pernah mendengar nya. Aku mematung tidak tau harus bagaimana.

"Jangan menatap bawah lagi jika berjalan ataupun berlari. Itu berbahaya." Dia hanya berkata itu dan berlari meninggalkan ku yang masih terpaku.

POV END

"Dor!!" Lisa berteriak mengagetkanku sambil tertawa.

Glory menghela nafas.
"Astaga Lissaa!!."

Lisa terkekeh.
"Maaf maaf, habisnya kamu melamun."

"Apa sesuatu terjadi?" tanya Lisa mengintrogasi.

"Ahh enggak, aku hanya melamun dan kamu datang." Bohong Glory sambil tersenyum meyakinkan.

Dan aku teringat perkataan laki-laki tadi, dan aku membalikan badan, betapa terkejutnya. Aku melihat jendela kelas jurusan Agama terbuka dengan paku tertancap disana.

"Benar tutur laki² tadi, aku beruntung hari ini jika tidak. Kepalaku sudah berdarah," gumamku dalam hati sambil menghembuskan nafas lega.

"Hey, kamu melamun lagi?" tanya Lisa dan mengikuti arah tatapan Glory.

"Astaga, kenapa pakunya setajam ini," ucap Lisa dan menutup mulut karna kaget.

"Sudah biarin, ini pasti sedang mau diperbaiki, mending kita balik ke kelas," ucap Glory dan menghilangkan fikiran buruknya.

"Mm okee, kamu bener-bener gak papa kan Glory?, Gimana kalo paku itu kena seseorang?" Lisa terus saja mengoceh.

"Siapa laki laki tadi?, Aku ingin berterima kasih padanya," pikir Glory.

Bersambung~~~

NEXT??
NEXT??
Next 👉🏻👉🏻

Brianata Ceo [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang