Jangan Lupa Beri Bintang, Komen, Share Ketemen Kalian dan Follow Author untuk dapat notif episode selanjutnya😍
HAPPY READING❣️
-----------------------------------------------------------
8. Devon Atau Nathan
-----------------------------------------------------------POV GLORY
"Shit, aku tidak tahan melihatnya dari sedekat ini," batin Devon.
Kami bertatapan 5 detik dan
"AWW!!" ringisku.
Sekarang lukanya terasa perih karena dia tidak sengaja menekannya.
"Ah maaf Glory, aku ngelakuin kesalahan lagi," ucapnya gusar dan meniup niup lukaku.
"Huftt, hufttt." Devon meniup-niup lukanya perlahan.
"Emm, aku juga mau minta maaf udah nabrak kamu dan nodain bajumu waktu itu."
"Ternyata kamu masih ingat kejadian 2 pekan lalu, kirain udah lupa hehe," ucapnya terkekeh dan kembali fokus menempelkan kasa disiku ku.
"Ck!! kamu kira aku orang pikun?!"
"ih lucu banget sih waktu marah, pipimu jadi mengembang kayak bakpau tau gak," kekehnya.
"Ini ejekan atau pujian hmm."
"Ini bukan ejekan ini pujian, terimalah."
Aku seperti terperangkap di bola matanya dan seseorang berteriak jauh di belakangku membuatku tersadar.
"Devon!! Ayo pertandingan akan dimulai!"
"IYA SEBENTAR LAGI, aish dasar cerewet," gerutu Devon dan menyelesaikan pengobatan lukaku.
"Oke, sudah selesai pengobatannya," ucapnya dan berdiri.
"Ayo, aku antar kamu ke kantin," Devon memberikan tangannya untuk mengajakku berdiri.
"Ayo," ucapnya lagi membuyarkan lamunanku.
"Emm."
Dipetengahan jalan aku bertanya padanya.
"Namamu Devon?" tanyaku hati hati.
"Hmm." Devon tersenyum.
"Dari mana kamu tau namaku?," tanyaku penasaran.
"Aku membaca name tagmu waktu itu," ucapnya jahil dan terkekeh.
''Ahh iya benar aku baru sadar,'' ucapku dan memukul jidat.
Dia terkekeh lagi.
Ahhh sial mengapa aku sebodoh ini, jelas jelas di name tag ku tertera jelas ''GLORY''.
Sesampainya di kantin aku melihat Tata, Anya, dan Lisa duduk di meja biasanya kami duduki.
"Haii, ohh iya thanks udah menjamin Glory tadi," ucapnya ramah pada sahabat² ku dan menatapku.
"Maaf, aku sebenarnya mau lebih lama berbincang denganmu tapi aku ada pertandingan bola basket," ucapnya tulus menatapku.
"Hmm, gapapa lukanya juga udah sembuh kok," ucapku tersenyum lembut.
"Oke aku pamit, dahh!!!" Devon melambaikan tangan pada Glasta dan berlari menuju lapangan.
Dan setelah aku menatap sahabat-sahabat ku, terlihat jelas Dimata mereka penasaran apa yang sudah terjadi.
POV END
"Glory gimana kesan mu tentang Devon?" tanya Tata semangat.
"Hmm, gak terlalu buruk. Menurutku Devon tipe pria yang manis," jelas Glory.
KAMU SEDANG MEMBACA
Brianata Ceo [On Going]
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA] 1 Vote dan Komen dari kamu sangat berarti 💗. Kisah ini menceritakan tentang bagaimana pedihnya suatu harapan pada seorang manusia. Siapa nih yang sukaa berharap!! yuk berbagi pengalaman. Mau SPOILER? Spoiler ada di tik...