20. Hukuman Bertaruh

31 16 14
                                    

Jangan Lupa Beri Bintang, Komen, Share Ketemen Kalian dan Follow Author untuk dapat notif episode selanjutnya😍

1 vote dan komen dari kalian sangat berarti 💗.

HAPPY READING❣️

-----------------------------------------------------------
20. Hukuman Bertaruh
-----------------------------------------------------------

Glory datang dan bersalaman dengan bunda Vela, "Devon kok manggil bunda juga?" tanya Glory merasa aneh dan mengernyitkan dahinya.

Bunda Vela menepuk bahu Glory, "Gapapa, mungkin nanti beneran jadi menantu bunda kan."

Glory mengerucutkan bibirnya, Devon tertawa.

"Kenapa bunda mau menantu kayak Devon?"

"Nanti, bunda pengen deh. Cucu bunda, gantengnya kayak Devon."

"ih bunda, Glory kan masih mau sekolah yang tinggi." gerutu Glory.

Bunda Vela terkekeh,
"Bunda cuma bercanda, Devon jagain Glory ya." titip Bunda Vela.

"Siap aman pokoknya bund," Devon berdiri dan bersalaman dengan bunda Vela.

Devon berjalan disamping Glory menuju sepeda motor. Devon mendekat kearah Glory dan berbisik,

"Kalo kamu juga mau, aku bisa minta restu ayahmu besok," goda Devon.

Telinga Glory yang sudah memerah langsung memukul lengan Devon.
"Ngaco!!"

Devon memegang perutnya yang terasa geli, "Hahahaha, nih helmnya pake dulu."

Devon memberi helmnya pada Glory, Glory yang memasang muka masam sudah melirik Devon tajam.

"Dahh bundaa." Glory melambaikan tangannya.

Bunda Vela melambaikan tangannya juga, "Hati-hati yaa."

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Sesampainya di halaman sekolah, Glory segera turun dan berlari menuju kelas.

Clek!
Baru saja Devon menjakgrakan sepedanya dan menengok kebelakang sepeda. Glory sudah tidak ada.

"Shit! cepet banget larinya." umpat Devon dan turun dari sepeda.

"Lah! Helmnya belum dicopot!" Devon baru sadar Glory belum membuka helmnya sendiri.

Devon terkekeh, "Suka nih gue yang kayak gini, meskipun pinter. Bodohnya juga natural."

Devon membuka helm miliknya dan merapikan rambut yang sudah acak-acakan. Dilo datang menghampiri Devon.

"Eh lo liat Glory gak tadi?" tanya Dilo dengan polosnya.

"Enggak lah, lo gak liat gue baru parkirin sepeda hm?!"

"Itu, gue tadi liat Glory pake helm lo. Terus lari-lari dikoridor. Kalian berangkat sekolah bareng?"

Devon tertawa dan menghadap Dilo, "Haha, emang gue udah ngira Glory tuh gadis aneh. Kita tadi berangkat bareng karena gue taruhan sama dia."

Devon berjalan menyusuri koridor dengan Dilo disampingnya.

"Terus lo yang menang gitu?"

"Yaiya lah gue yang menang, kalo Glory yang menang, gak bakalan dia mau berangkat sama pulang bareng gue."

Brianata Ceo [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang