15. Senjata Makan Tuan

120 86 153
                                    

Jangan Lupa Beri Bintang, Komen, Share Ketemen Kalian dan Follow Author untuk dapat notif episode selanjutnya😍

1 vote dan komen dari kalian sangat berarti 💗.

HAPPY READING❣️

-----------------------------------------------------------
15. Senjata Makan Tuan
-----------------------------------------------------------

Glory duduk di bangku depan kelasnya sambil merangkum materi pelajaran.

Devon keluar dari kelas dan menyadari keberadaan Glory, Devon memperhatikan nya dari jauh.

Emang ya, memperhatikan seseorang dari jauh adalah kebiasaan Devon.

5 menit kemudian, Glory berdiri ingin masuk ke dalam kelas.

"Bentar bentar ada yang aneh deh," gumam Glory dan memegang roknya.

Devon mengerutkan alisnya bingung melihat tingkah Glory.

Glory melihat tempat duduknya.
"Wahh, kerjaan sapa nih." Glory berkacak pinggang dan menarik nafas menenangkan dirinya.

Wilona dari kejauh tersenyum licik.
"Yes! kena mangsa akhirnya!"

"HEH!!, resek banget sih jadi orang. Kalo gak suka sama gue sini bilang depan muka!!" bentak Glory pada anak-anak yang lewat.

Siswa-siswi yang lewat disekitar Glory hanya menunduk tidak berani menatap Glory.

"Kerjaan sapa sih ah!" ucap Glory kesal dan mengecek rok nya.

Devon menghampiri Glory. "Kenapa?"

Wilona memantau.
"ih Kak Devon ngapain sih disitu," gumam Wilona menatap Devon jengkel.

"Ini ada orang resek, beraninya naruh kayak beginian,'' ucap Glory dan menatap Devon.

"Masi banyak gak, bercaknya?" tanya Glory menunjukkan roknya. Devon mengangguk.

"Lagian kalo duduk di cek," tegas Devon dan membuka kancing almamater nya.

"SMA ELANG dari dulu tuh dijaga banget kebersihannya Devon, tiap hari aku duduk disini gak kenapa kenapa kok." Glory terus mengomel.

Deg!!

Detak jantung Glory tidak karuan.
"Astaga, jantungku." batin Glory sambil memegang dadanya yang berdetak tidak karuan.

Devon memasangkan almamater miliknya pada pinggang Glory dan mengikatnya perlahan.

"Selesai. Udah gak keliatan kan bercak permen karetnya," ucap Devon dan mengecek rok Glory.

Glory melepas almamater Devon yang melingkar pada pinggang nya.
"Enggak, aku gamau Devon. Ini almamater kamu bisa ikutan kotor."

Devon segera mencegat tangan Glory.
"Udah pake aja gapapa," ucap Devon santai.

"Yaudah, aku kembaliin nanti. Makasi ya," ucap Glory sambil tersenyum.

Devon hanya mengangguk dan membalas senyuman Glory. Glory masuk ke dalam kelasnya.

Devon melihat sekeliling, tidak ada yang mencurigakan sampai tatapannya terpaku pada Wilona yang tersenyum kecut.

"Ngapain itu anak, kelasnya kan jauh dari sini," batin Devon.

"ih apaan si, kok malah makin deket. Niat ku kan bikin Kak Devon ilfil sama Kak Glory" batin Wilona.

Wilona memalingkan wajahnya.

Brianata Ceo [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang