7. Event

244 180 234
                                    

Jangan Lupa Beri Bintang, Komen, Share Ketemen Kalian dan Follow Author untuk dapat notif episode selanjutnya😍

HAPPY READING❣️

-----------------------------------------------------------
7. Event
-----------------------------------------------------------

POV GLORY

Hari ini aku berangkat sekolah kesiangan, tapi tidak masalah karna hari ini ada event pertandingan antar sekolah, semua siswa dan guru akan sibuk mempersiapkan nya.

Aku berjalan santai menuju kelas dan yaps ini hari kedua setelah Lisa menyelidiki anak baru itu, aku melihatnya sangat konyol dengan ikut berbaur dengan adik kelas untuk mendapatkan info info terbaru.

Selama Lisa mencari info aku hanya menikmati waktuku di dalam kelas dengan bermain Uno, karena Anya dan Tata sedang dilanda tugas yang sangat-sangat menumpuk dan tidak bisa menemaniku.

Aku berjalan dan setelah sampai di koridor kelas aku bertemu Lisa. Lisa yang menyadari keberadaan ku segera berlari menghampiri ku.

"GLORY!!! Ini berita besar!! Kamu pasti sudah menunggu beritanya kan!'' ucap Lisa histeris sambil menggandeng lenganku dan berjalan berdampingan menuju kelas.

"Dengarkan wartawan Lisa sudah mendapatkan info sedetail-detailnya!" ucap Lisa dengan membuat logat khas berita di TV dan aku terkekeh dibuatnya.

"Anak baru itu anak tertampan seangkatan kita! dia sepupu Dilo kelas IPS 2 yang terkenal toko butiknya itu!"

Bisa-bisanya Lisa sehisteri itu, padahal aku tau dia juga anak orang yang terpandang juga. Namun dia selalu seperti ini merendah dan aku sangat menyukai sifat itu pada Lisa.

"Baru 2 mingguan jadi siswa SMA ELANG namun sudah menjadi MOS WANTED baru sekolah ini. Asal kamu tahu Glory!! Ternyata dia..."

Bruggghh!!

"AWW!!!" ringisku memegang bahuku yang menabrak dinding. Ucapan Lisa terpotong karena seorang lelaki menabrakku. Tabrakannya sangat keras, rasanya badanku mau remuk.

"Ahh! maaf-maaf aku gak sengaja," ucap dia.

Dia berpakaian baju basket dan suara ini sepertinya aku kenal.

Anak itu menunduk membantuku berdiri.

Kulihat dia dari bawah hingga atas.

"Hah, dia lagi dia lagi?" rutuku menatapnya kesal.

Aku tidak tau harus bagaimana, akhirnya aku menatap Lisa. Kulihat Lisa menggigit jarinya dan terperangah seperti ragu untuk berbicara.

Aku tidak berbicara sepatah katapun, aku hanya menatap anak itu tajam.

"Maafkan temanku, dia pasti masih syok akan kejadian tadi" ucap Lisa dan menggeretku untuk minggir.

"Lisa kamu mau ngapain! aku mau memarahinya dulu" bisikku dan ingin mengomeli anak tadi.

"Kalo kamu memang punya dendam, gak gini dong---" Lisa mendekap mulutku yang ingin berkata kasar padanya.

"Maaf-maaf dia lagi pms kayaknya. Jadi mulutnya gak terkontrol," ucap Lisa canggung sambil tersenyum  kecut.

"Enggak-enggak, aku yang minta maaf karena udah nabrak duluan. Aku tinggal dulu ya, kita lanjutin nanti pembicaraannya," ucapnya pamit dan berlari meninggalkan kami yang tercengang dan Lisa membuka dekapan tangannya.

"Hei cowo berengsek! minta maaf yang benar dong!!!" Mulutku sudah hilang kendali, amarahku tiba-tiba memuncak.

"Heii, tenang dulu glory, banyak yang memantau kita disini." Lisa membawaku ke dalam kelas dan memberikanku minum agar aku kembali tenang.

Brianata Ceo [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang