26

51 9 0
                                    

hi y'all

vote for baca


Andrew dan viero akhirnya mengikuti mobil revan dan mouza yang baru saja pergi, diikuti oleh Alano alexa dan vero di belakang mobil milik Andrew dan vireo.

Dalam mobil Revan

Revan memasang wajah yang cukup kesal karena kejadian di rest area tadi, dimana sepupunya mouza diperlakukan tidak baik oleh teman bahkan sahabatnya sendiri.

"Van. . tadi tuh gu-"

"gausah ngomong, just shut ur mouth, bisa?" ujar revan yang langsung menghentikan perkataan sepupunya itu.

"ga bisa! gue mau ngasi tau kebenara-"

"udah gua bilang yer diem atau turun dari mobil"

"yauda turunin kal-" pekiknya cukup tinggi

ciittt. .

tin. . tin. .

"REVAN!! lo bego atau gimana sih huh?, lo ga bias nyetir apa gimana?! gue masih mau hidup bego" maki mouza yang terkejut saat Revan tiba tiba menginjak rem mobilnya

Revan langsung mengusap wajahnya kasar dan menarik nafasnya yang gusar, alih-alih ingin membalas amukan mouza yang sedaritadi mencercanya dengan kalimat sampah yang di lontarkan

"Arrghh, daritadi gua dah bilang sama lu kan, cukup tutup mulut ga guna lo, dan ratapin nasib mengenaskan yang lo dapet tadi" Revan yang tidak bisa menahan emosinya lagi hampir saja melontarkan semua makian

Mouza yang mendengar hal itu hanya bisa diam dan menatap revan dengan tatatapan kosong, bukan mouza namanya jika hanya bisa diam dan tidak membela diri

"sembarangan lo, nasib gue ga mengenaskan tuh!, lo tuh yang mengenaskan, ga tau apa apa malah ngomel ngomel ga jelas, emosian mulu kerja lo, mana udah tua huh" cerca mouza tak mau kalah dengan tangan yang bersila didada

"LO! ! ck, serah" Revan hanya bisa mengalah, memang benar dia Mouza yang tidak pernah ingin mengalah dengan ucapan orang lain bahkan pada adiknya celo yang masi kecil saja tidak mau mengalah apalagi dengan orang yang lebih tua dari nya,bukan?

Revan menjalankan mobilnya kembali tetapi kali ini tidak terlalu emosi karena mengingat sikap mouza yang kekanak-kanakan dan cukup membuatnya gemas, ingin rasanya revan membuang sepupunya ke pembuangan terakhir

Dalam mobil Alano

Vero hanya diam sembari menggigit kuku jempol kanannya dan membayangkan hal yang terjadi tadi, satu pertanyaan mangapa revan sebegitu marahnya karena kejadian tadi yang menyangkut mouza?

Alexa baru saja membuka makanan ringan dari tasnya, dan menyodorkan pada Vero yang berada di belakangnya

"Ver! ambil cepet ahk pegel tangan gue nih" ucap Alexa yang posisi tangannyaterangkat kebelakang, menyodorkan snack yang baru ia buka. Tapi diabaikan oleh vero yang masih melamun

"WOI !" pekik alexa cempreng yang membuat pengendara dan menumpang mobil juga terkejut

"gila lu bu, suara lu kek mak mak komplek berisik" ucap Alano

"sekali lagi lo manggil gue babu, bu ato apalah semacamnya, gue masukin lo ke kendang singa" balas Alexa geram

"no!" panggil Vero tiba tiba

Alano yang merasa dipanggil reflek berdehem dan tetap fokus menyetir mobil, tapi vero masi belum berkata lagi, sepertinya dia kembali melamun seperti tadi.

"No!" panggil vero naik satu oktaf

" ck apaan si"

"orang kalo dipanggil nyaut bodoh" ujar vero yang tidak sadar bahwa alano daritadi sudah menanggapinya tapi ia lah yang tidak melanjutkan pembicaraan

VEZAXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang