35

48 3 0
                                    

35

Hi yall

Vote for read

Revan baru saja menginjakan kakinya ke dalam rumah, alih-alih menuju kamarnya seseorang menghampirinya dari arah dapur "van kamu dari mana?" Tanya mami nya

"habis ketemu anak-anak mam" jawabnya

"kamu ga lupa kan bentar lagi ada acara penting buat kamu?" pertanyaan itu membungkam Revan seketika, bukannya menjawab ia melanjutkan langkahnya menuju kamar.

"Revan!, mami nya lagi ngomong bukanya dijawab!" ujar wanita paruh baya itu.

Selesai membersihkan tubuhnya Revan langsung membaringkan tubuhnya di ranjang miliknya, lalu menatap layar ponsel di tangan kanannya. Bukannya ingin bermain game online melainkan membuka room chat antara ia dan seorang perempuan yang kontaknya bernama verana orang lain mungkin akan bingung dengan nama itu, tetapi itulah nama kontak vero yang ia buat di ponselnya, Veronica Cynthiana.

Ting

Sebuah pesan baru saja masuk untuk Revan dari seseorang bernama caca

Caca:

Van

Gue boleh minta tolong ga?

Revanno:

Knpa ca?

Caca:

Temenin gue beli martabak bisa ga?

Nyokap lagi pengen katanya

Revanno:

Tapi gua lgi cape bgt ca, lain kali ya

Caca:

Tapi dia maunya malem ini van. .

Pliss

Revanno:

Maaf ca gabisa.

Sorry

Revan langsung saja mematikan ponselnya lalu pergi ke dapur untuk memakan sesuatu disana

Dapur

"ngapain lo?" Tanya Mouza yang sudah lebih dulu berada disana, setelah melihat Revan datang

Revan berjalan kearah kulkas lalu mengambil sepotong cake dan kopi instan "kenapa lu pergi sama Andrew?" Tanya Revan tanpa menjawab pertanyaan Mouza, karena dirasa pertanyaan itu sudah ada jawbannya

"bukan urusan lo" jawab Mouza hendak berjalan menjauhi dapur, tetapi langkahnya berhenti karena pergelangan tangannya yang di tahan oleh sepupunya. Mouza langsung menoleh dan mengangkat salah satu alisnya seakan akan bingung juga sedikit kesal.

"gua mau ngomong sama lu yer" kata Revan sedikit meminta, lalu diangguk kecil oleh Mouza, "mau ngomong tentang apa? Kalau tentang hidup gue, sorry ga dulu Van" ujar Mouza.

Revan menggelengkan kepalanya lalu duduk di kursi makan, memberikan instruksi pada Mouza untuk ikut duduk mendengarkannya.

"kenapa lu benci sama Clarisa?" Tanya Revan, setelah sepupunya ikut duduk berhadap-hadapan

Jujur saja Mouza sedikit sensitive jika ditanyakan tentang itu "gue ga benci dia, gue kurang suka aja. Dia berubah karena si cabe pasar sekarang, dia bukan caca yang gue kenal Van"

"tapi dia tetep anggep lu kaya temennya yer"

"hah? Huh" helaan nafas Mouza menunjukan bahwa apa yang dikatakan Revan sangatlah berlawanan

"thats the problem Van, lo gatau tentang itu. But its okay, kalo lo mau berfikir kaya gitu ga masalah sama sekali bagi gue." Ucap Mouza lalu langsung pergi meninggalkan Revan sendirian di meja makan.

VEZAXATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang