0'8

3.1K 412 14
                                    

Jam sudah menunjukkan jam setengah delapan. Namun Lisa belum juga pulang kerumah, tadi sore ia bilang kalau dia sedang terburu-buru, kenyataannya sekarang Lisa masih sibuk bermain dengan keponakan Jevan, yaitu Salma.

"Nih kamu tau gak ini apa?" Lisa menunjuk gambar kucing dikartu bermain anak kecil.

"Ucing!" Jawab Salma, ia masih belum terlalu fasih berbicara.

"Yey! bener." Ujar Lisa dengan antusiasnya yang luar biasa, Lisa tertawa karena kelucuan Salma. Jevan memperhatikan Lisa dari tadi.

"Lisa, lo gemes banget asli." Entah sudah berapa kali Jevan menyebut Lisa lucu.

"Apasih bilang gue gemes mulu?" Tanya Lisa bingung.

"Karena emang segemes itu." Jawaban itu membuat Lisa merotasikan bola matanya.

"Salma adek lo?" Tanya Lisa.

"Salma keponakan gua, adek gue cuman yang tadi lo liat." Jawab Jevan.

"Mereka tuh kembar?" Tanya Lisa lagi.

"Iyaa," Jawabnya lalu Jevan melihat jam diponselnya. "Lisa, ini udah jam setengah delapan, lo mau pulang kapan?" Tanya Jevan.

"Oh, ngusir?"

"Enggak Lisa.. lo mau nginep juga boleh. Ini takutnya nyokap lo nyariin." Ujar Jevan.

"Ayo! balik sekarang." Kata Lisa.

"Tunggu diruang tamu. Gua mau ngambil jaket dulu." Jevan tak mungkin bukan? memakai hoodie yang dipakai Lisa tadi, yang sudah basah karena hujan. Jevan berlari menaiki anak tangga, mengambil jaket kesayangannya dikamarnya.

"Loh Lisa?" Panggil seseorang saat Lisa sedang menunggu Jevan diruang tamu.

"Lah tante Yuna? assalamualaikum tante." Salam Lisa, Wanita tersebut merupakan salah satu teman dari ibunya.

"Waalaikumsalam Lisa, kamu kesini sama siapa Lisa?" Tanya Yuna.

"Sama Jevan tante." Jawab Lisa dengan senyum manisnya.

"Jevan kenal kamu? tante kira gak kenal. Dia agak-agak soalnya." Yuna sempat heran, tumben sekali anak laki-lakinya itu membawa perempuan kerumah. Sebelumnya tak pernah sama sekali.

"Iyaa tante, kan sekelas."

"Masuk yuk." Ajak Yuna untuk masuk kedalam rumahnya.

"Aku mau pulang tante, aku udah disini dari sore soalnya." Jawab Lisa agak canggung, karena kesannya ia seperti menolak ajakan Yuna.

"Eh ga makan dulu?" Tawar Yuna.

"Duh makasih tante, gausah repot repot." Balas Lisa sungkan.

"Enggak lah, gak ngerepotin. Lisa mau makan apa emang?" Tanya Yuna.

"Lisa orangnya ga enakan tante, takut banget ngerepotin." Tiba-tiba saja perut Lisa berbunyi.

Yuna yang mendengar suara itu pun terkekeh. "Udah ayo makan aja dulu, ntar kamu sakit gimana?" Ucap Yuna.

"Lisa makan diluar aja deh, atau ga dirumah aja nanti." Kata Lisa masih menolak ajakan Yuna.

"Beneran? gapapa?"

"Iya tante! gapapa kok." Jawab Lisa.

Jevan turun, ia berjalan menuju ruang tamu. Menghampiri Lisa dan bundanya. "Ayo sa, Jevan nganterin Lisa dulu ya bunda!" Ujar Jevan.

"Pake motor?" Tanya Yuna.

"Ya pake apa lagi emang?" Tanya Jevan kembali.

"Pake mobil kamu lah! kasian Lisa udah malem ntar masuk angin gimana?" Yuna khawatir dengan Lisa.

Certainty | Local auTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang