Hari ini kelas sebelas ips dua kedatangan siswa kembar yang merupakan adik sepupu Lisa. Sakha dan Jake, si kembar pindahan dari Aussie."Silakan siapa dulu yang mau kenalan nak." Ujar sang wali kelas, mempersilahkan Sakha dan Jake.
Jake memperkenalkan dirinya terlebih dahulu.
"Okay, let me introduce myself first! nama saya Jake. Jake pradipta.""Seriusan kembar?" Sahut salah satu Siswa.
"Ya serius? mau liat student card kita pas di Sydney?" Tanya Sakha dengan bahasa Indonesianya yang lebih lancar dari Jake.
"Kok gak mirip?" Tanya siswa lainnya.
"We are not identical twins, gak semua anak kembar itu have the same face..." Tutur Jake.
Kemudian Sakha memperkenalkan dirinya setelah Jake selesai berbicara. "My name is Sakha pradipta. You can call me whatever you want."
"Kalo panggil sayang boleh gak?" Tanya Salah satu siswi yang satu kelas dengan Sakha. Sakha hanya tertawa kecil mendengar pertanyaan tersebut.
"Udah punya pacar belum Sakha?" Tanya siswi cantik yang ada dikelas itu.
"Already have hahaha..." Sakha membuat kecewa siswi dikelasnya.
"Eh kalian kenal Farel?" Tanya Auryn, adik Jevan yang merupakan siswi dari kelas ips dua.
"Of course! he's our partner in everything waktu kita masih kecil dulu." Jawab Sakha tak menyebutkan jika mereka merupakan sepupu.
"LAH SERIUS? KENAL RACHEL GAK? GIMANA KABARNYA SEKARANG?" Pekik Aurel kembaran Auryn.
"Rachel? kalian kenal?" Tanya Jake.
"Rachel juga siswi kelas ini, nak Jake." Jawab wali kelas nya.
"Oh. Rachel is fine but also unwell at the same time, her arm is badly injured, she has a mild concussione but so far she's okay." Ujar Jake dengan aksen Aussienya yang agak susah dipahami.
"Apaan? ngomong apaan?" Celetuk salah satu Siswa yang kebingungan Jake berbicara apa.
"Ahahaha Jake bilang, Rachel kabarnya baik tapi gak baik-baik banget. Lengannya Rachel luka parah, Rachel kena geger otak ringan, tapi sejauh ini dia oke-oke aja." Jelas Sakha memberi tahu apa yang dikatakan Jake barusan.
"Oke that's enough, kebanyakan pertanyaan kapan ibu ngajarnya tar. Yaudah kalian berdua boleh duduk." Ujar guru tersebut memerintahkan kedua pemuda tampan itu untuk duduk.
"Oke bu, makasih."
***
"Sini lah gabung haha! anak baru kan lo?" Ajak salah satu pemuda sekolah ini yang satu kelas dengannya.
"Iya, but why gua harus join kalian?" Tanya Jake.
"Gausah sok inggris gitu lah bro." Balas sang lawan bicara.
"I'm not sok inggris. But i normally always use this language." Jawab Jake penuh penekanan. Sedangkan Sakha memilih meninggalkan Jake untuk pergi ke kantin.
"Hahaha bercanda gua, galak banget lo! haha gue temennya Farel. Kenalin Galen adibrata."
"Kantin Jake, gabung sama gua ayo." Ajak Jevan yang sedang melewati lorong kelas sebelas, ia merangkul pundak Jake
"Bang Jevan? kenal kah sama ini anak baru?" Tanya Galen kepada kakak kelasnya ini.
"Kenal lah? orang sepupunya cewek gua." Jawab Jevan.
"Serius?" Tanya Galen memastikan. Teman-teman Galen meninggalkan Galen sendirian disana, menahan malu.
"Lu apain ni anak? aneh-aneh lu ya? gausah macem macem deh gal." Jevan memicingkan matanya kepada Galen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Certainty | Local au
Fiksi Penggemar❛❛ Gue gak tertarik sama Jevan, gue gak bakal dan gak akan pernah suka sama dia. ❜❜ ╰► 𝐃𝐞𝐥𝐚𝐫𝐚 𝐋𝐚𝐥𝐢𝐬𝐚 𝐙𝐞𝐯𝐚𝐧𝐲𝐚 ★༄ © Jeonthics