Chapter 11

10K 528 1
                                    

ASUPAN

ASUPAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Sebenarnya kamu ini kenapa Bunny," ujar Zayn untuk yang kesekian kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya kamu ini kenapa Bunny," ujar Zayn untuk yang kesekian kalinya.

Sudah satu jam lebih Zayn menggendong Amora yang sejak pulang sekolah tadi terus menangis entah karena apa. Ditanya pun tidak pernah dijawab. Dan saat akan mendudukan atau membaringkan tubuh, maka Amora akan bergerak gusar sambil mengencangkan tangisnya.
Walaupun tubuh Amora terbilang mungil, namun jika menggendongnya selama itu  tetap saja Zayn merasa lelah dan bahkan tangannya pun mulai kebas.

"Tidak mau! Tidak mau!" Amora kembali bergerak gelisah saat Zayn mendudukan diri di sofa yang ada di kamar.

Menghembuskan nafas lelahnya, Zayn kembali berdiri dan menimang bayi besarnya yang masih menangis itu.
Lelah setelah sekian lama berdiri, Zayn kembali berinisiatif untuk sejenak meluruskan punggungnya di ranjang. Ia tidak menghiraukan Amora yang bergerak gelisah dan sesekali menggigit bahunya.

"Bunny kita berbaring sebentar oke, nanti aku akan menggendongmu lagi."

"Tidak mau..."

Tanpa rasa jijik Zayn mengelap ingus Amora setelah berhasil mengangkat wajah gadis itu dari persembunyiannya. Kemudian Zayn mengecup setiap inci wajah sembab nan memerah Amora tanpa kecuali.

"Katakan, kenapa dari tadi menangis dan ingin digendong terus, hem?"

"Ta-tapi Zayi janji, ja-jangan pernah tinggalkan Mo-moya selamanya," jawab Amora tersengal. Kini gadis itu duduk di atas perut Zayn dengan bahunya yang naik turun.

"Sampai kapanpun aku tidak akan meninggalkanmu."

"Janji?" Amora mengangsurkan kelingkingnya.

Zayn balas mengaitakan kelingkingnya. "Janji. Jadi, sekarang katakan kenapa tadi?"

"Moya tidak suka Zayi dekat-dekat dengan Casandra, apalagi tadi sampai ketawa-ketawa."

AmoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang