"sebenarnya apa motifmu mengajakku makan bersama begini?" tanya jay sambil memakan suapan terakhir ramennya itu. iya, tadi aja selera makannya hilang, tapi saat semangkuk ramen sudah tersaji didepannya, ia langsung makan dengan lahap.
"kan sudah kubilang, sebagai permintaan maafku karena tuduhan asalku tadi." kata jake sambil mengelap mulutnya.
"padahal tidak usah repot begitu, cukup kau tidak muncul di depanku lagi dan membuatku kesal, aku akan memaafkanmu." ujar jay dingin. jujur saja ia kesal sekali dengan pemuda ini, 'membuat harga diriku hancur saja' batin jay.
"demi tuhan, omonganmu kejam sekali. padahal aku berniat baik mentraktirmu makan."
"aku juga berniat baik ingin mengembalikan paspormu."
jake memutar bola matanya, "haahh... iya, iya maaf."
"ya, dimaafkan. omong-omong, sudah selesai kan? terima kasih atas traktiranmu, aku akan segera pulang. carilah taksi agar kau cepat pulang juga." kata jay sambil merapikan jasnya dan berniat untuk berdiri.
namun jake refleks langsung memegang tangan jay mencegatnya pulang. "tu-tunggu.."
jay yang terkejut langsung membeku. sepersekian detik berikutnya ia membuka suara, "ada apa lagi?"
"bolehkah aku ikut pulang denganmu?"
"HAH?!"
"sstt jangan keras-keras, malu tau! iya bolehkah aku menginap selama 2 malam saja di apartemenmu? sungguh aku tidak mau pulang kerumah..." katanya lalu menunduk lesu.
"huh? kenapa?"
"iya, aku akan dijodohkan, huhu.. aku tidak mau pulang, pokoknya aku mau ngambek dulu ke ibu dan ayahku sebelum dijodohkan!"
"lalu? kenapa kau mau ikut denganku? kita kan orang asing?"
"hei! kita sudah berkenalan, ya! lagipula lebih baik aku bersamamu daripada menginap di hotel sendirian." kata jake dengan mata puppynya menatap lurus netra pria dihadapannya itu, memelas.
"ya hyung, ya? boleh kan? aku akan membuatkanmu sarapan, janji!"
--
"selamat datang." kata jay mempersilakan yang lebih muda ini masuk.
jake pun melangkahkan kakinya ke dalam apartemen mewah berdesain minimalis itu, "wah.. hyung, apartemenmu keren sekali!" ujarnya sambil melihat-lihat sekelilingnya dengan mata berbinar.
'aduh, gemes.' ringis jay dalam hati
"jangan banyak berkomentar, kau bisa menggunakan kamar yang itu." jay menunjuk sebuah kamar di sebelah ruang tengah.
"oh, oke. terima kasih, hyung!" ujar jake langsung menggiring koper besarnya bersamanya memasuki ruangan itu. ia lalu merebahkan dirinya di kasur empuk itu, karena jujur saja perjalanan direct flight selama sekitar 17 jam itu sangat membuatnya lelah. tanpa sadar, ia sudah terhisap ke alam mimpinya.
"hey, jake! kalau kau mau mandi bisa gunakan kamar mandi di sebelah ruang makan itu, ya!" jay berteriak dari kamarnya--sedang membereskan barang bawaannya. tidak mendapat jawaban apapun, jay pun penasaran kemana perginya bocah menyebalkan--tapi imut--itu. ia lalu memutuskan untuk mengecek kamar jake.
"ja.." jay mendapati anak itu sudah tertidur pulas, "..ke."
'sial, lucu sekali. dia pasti sangat kelelahan.' batinnya sambil menutupi tubuh jake dengan selimut serta melepas sepatunya. "tidur yang nyenyak, anak manis tapi menyebalkan."
--
jake akhirnya terbangun dari tidur 8 jamnya itu. ia menengok ke sekelilingnya, asing. 'sial, dimana aku?' batinnya. kepalanya terasa sedikit pusing karena tertidur terlalu lama. setelah mendapatkan kesadaran penuh, jake akhirnya teringat bahwa dia sedang berada di rumah orang asing yang baru saja ditemuinya di bandara pagi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet • 2j
Fanfictiononeshots n twoshots with jay and jake as the main casts mostly fluff