diez

120 27 0
                                    

"Mingi, jangan pergi." Lagi, Semesta tidak ingin Mingi-nya itu pergi jauh. Demi apapun semesta tidak akan sanggup.

Mingi mengusap rambut Semesta. "Jangan tahan saya terus semesta, nanti saya ga tega buat ninggalin kamu."

Semesta mendongakkan kepalanya menatap dengan tatapan sendu, semalam dia bermimpi bahwa cowok di hadapannya pergi tanpa pamit. "Yaudah kamu jangan pergi makanya."

Mingi mengambil kedua tangan Semesta, di usapnya penuh kasih sayang. "Ga bisa, jika tugas saya selesai maka harus pergi, Semesta."

Melepas genggaman Mingi, Semesta mengambil langkah berjalan mendahului cowok itu. "HEY MAU KEMANA??"

Semesta menghiraukan cowok surai merah itu, dan terus melanjutkan langkahnya dengan cepat, ya walaupun tetap saja terkejar dengan Mingi.

"Jangan jauh-jauh, nanti kamu di culik."

"Tidak akan ada yang menculik ku kau tau."

Mingi menggeleng gemas, menarik lengan semesta, membawa nya kesebuah taman yang sudah di penuhi oleh orang-orang yang berpiknik.

"Kalau mau piknik bisa bilang, kita tidak bawa apa-apa. Mau makan rumput?" Sinis Semesta, dia masih sebal dengan cowok tinggi di samping nya.

Mingi menunjuk salah satu karpet tipis yang tergelar di bawah sejuknya pohon, banyak buahan serta makanan dan minuman disana.

Semesta menoleh bingung. "Apa?"

"Kita berpiknik di sana, saya yang menyiapkan itu. Ayo" Lagi, Mingi menarik semesta yang masih terlalu sibuk memikirkan perkataannya.

Melihat ada buah strawberry, membuat Semesta melepas genggaman Mingi dan mengambil satu buah dan memakannya tanpa sisa. Tenang sudah bersih dan aman.

"Ah, jadi gini rasanya berpiknik."

Mingi duduk di samping Semesta, menepuk-nepuk kakinya supaya cewek itu tiduran di kakinya. Semesta yang paham langsung menidurkan kepalanya dengan nyaman.

"Makasi ya. Aku ga jadi marahnya, Mingi."

Mingi tersenyum, jarinya mengusap pipi Semesta yang sedikit terkena sinar matahari. Menatap pahatan wajah Semesta yang sudah menjadi favoritnya dari beberapa hari lalu. Cowok itu yakin, tuhan menciptakan semesta dalam mood yang bagus.

Adiós; Song Mingi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang