nueve

124 27 4
                                    

"Mingi, aku bosen."

Mingi yang sibuk di dapur sontak kaget mendengar rengekan Semesta di belakangnya. "Diam dan duduk. Saya lagi buatkan kamu makan siang."

"Tapi aku bosen."

Semesta berdecak ketika Mingi menatapnya sinis, dengan langkah yang sengaja di hentakan cewek dengan surai terurai itu kembali duduk di ruang tengah.

Menjatuhkan punggungnya ke sisi sofa seraya menghela nafasnya pelan, sungguh Semesta tak mau Mingi pergi, dia telanjur nyaman adanya keberadaan cowok surai merah itu.

"Ko bengong?"

Semesta termenggut kaget, menatap Mingi. "Apa?"

"Makanan nya sudah siap, cepat makan."

Semesta beranjak, melangkah keruang makan. Di sana sudah ada semangkuk sup dan nasi, hanya seporsi. "Lho kamu ga mau makan?"

"Sudah."

"Kapan? kenapa ga bareng aku aja?"

"Bawel, cepet makan. Sore nanti kita bakal jalan-jalan."

Mata Semesta berbinar mendengar itu. "Kemana?"

"Pantai."

Karena jarak pantai dari kawasan rumah Semesta terbilang jauh, apalagi mereka menggunakan bus. Jadi sehabis makan Semesta dan Mingi langsung berangkat.

Di sana, rame. Banyak orang yang bermain pasir, ntah itu di bentuk rumah ataupun yang lainnya. "Mingi ayo kejar aku."

Mingi tersenyum lalu mengejar Semesta, tak susah bagi Mingi untuk menangkap Semesta. Dengan langkah besar Mingi sudah menangkap Semesta, di gendongnya cewek itu menuju tepi pantai.

"Lihat, air nya bikin sejuk."

"Mau main air?"

Semesta menggeleng. "Kita ga bawa baju salin, kalo kamu lupa."

"Sudah saya bilang kan tadi kamu mending bawa baju ganti, tapi kamu susah sekali di bilangin."

Semesta hanya menyengir melihat mingi yang terdengar mengomel, dia pikir tidak akan tergoda dengan sejuknya air pantai, hanya menikmati tapi ternyata melihat orang lain bermain air dengan seru membuat dia ingin merasakan.

Cuaca hari itu tidak panas, terbilang sangat sejuk. Apalagi mendengar suara ombak. Membuat isi kepala keduanya tenang, sampai saat matahari mulai tenggelam.

Semesta menidurkan kepalanya di bahu mingi, dia tak segan lagi untuk meminta izin. "Senja nya bagus, kamu suka?"

Mingi mengangguk. "Suka, sekarang saya jadi punya dua kesukaan."

"Apa?"

"Senja dan kamu."

Adiós; Song Mingi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang