doce

115 28 0
                                    

Lagi dan lagi, Semesta datang ke kedai ice cream yang sebelumnya pernah dia datengin sama mingi. Cewek surai legam itu memang sangat mencintai ice cream apalagi dengan rasa mint choco, ga bisa nolak!

Tanpa Mingi, dia bisa pergi ke kedai ini, jika Mingi tahu Semesta akan terkena omelan. Dan lagian, Mingi hari ini belum datang ke rumah, aneh rasanya, sepi.

Duduk sambil menikmati cuaca yang di bilang panas, tenggorokan nya terasa dingin saat ice cream itu menyambar masuk. Mint choco, mungkin bagi kebanyakan orang seperti pasta gigi, tapi bagi Semesta rasanya sangat unik.

Merasa seperti ada yang meniup rambut nya dari belakang, Semesta menoleh, mendapatkan Mingi yang sedikit membungkuk sekaligus menampilkan senyum nya, membuat Semesta tak tahan menahan senyum.

Mingi duduk di kursi kosong depan Semesta. "Jangan ice cream terus, Semesta. Nanti kalau kamu sakit, siapa yang ngadu pusing? kamu lah. Saya bilangin kamu, bukan karena sayang uang mu bakal habis. Tapi karena saya takut kamu sakit."

"Ga bakal! kamu tau kan aku itu kuat." Jawab Semesta sambil menepuk-nepuk dadanya di sebelah kiri.

Mingi sedikit memandang Semesta remeh seraya kepalanya menggeleng. "Kamu ga inget, siapa yang makan ice cream terus menerus sehabis itu sakit?"

Mata indah Semesta melebar. "aku---

---kamu tau dari mana?!!" Lanjutnya sambil memandang Mingi sinis.

Sedikit menyenderkan punggungnya ke badan kursi. "Sudah di bilang, saya tau semua tentang kamu."

Semesta diam, kembali melanjutkan memakan ice cream nya. Membiarkan Mingi di seberangnya menatap penuh sinis. Seliran angin yang menerpa wajah, membuat Semesta sedikit mengantuk.

"Ayo! kita main ke taman lagi." Ajak Semesta setelah ice cream kesukaannya itu habis.

Mingi mengangguk. Menadahkan tangannya, mengisyaratkan semesta untuk menggenggam nya. Lantas dengan seneng hati, Semesta mengandeng tangan yang lebih besar dari dia. Berjalan beriringan menuju taman.

Rasanya Semesta ingin memberi tahu dunia, kalau dirinya memiliki orang yang sangat berharga untuknya ini.

Adiós; Song Mingi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang