8. Dunia Novel {Partner pesta}

2.8K 387 18
                                    

Sebuah penulis yang paling ku benci, Alata, penulis kisah cinta remaja. Baru kali ini, Belia merasa membenci suatu penulis. Biasanya, Belia sangat menghargai seorang penulis.

Belia berjalan dengan menghentak-hentakkan kakinya, mendengus kesal sesekali memaki-maki Alata, penulis cinta remaja.

Belia terjatuh di dada bidang Geza, menatap kesal kearah Geza, sang antagonis pria yang selalu membela Zara dan sialnya lagi, pria yang akan memberi saran kepada antagonis Ziana untuk mencelakai Zara.

"Sialan." Maki Belia di hadapan Geza.

Geza tersenyum dan melihat Belia yang masih menatapnya dengan tatapan benci, "gue mau tagih utang lo."

Belia mendengus kesal, menatap tajam kearah Geza. "Lo butuh berapa?"

"Bukan uang, uang gue juga banyak. Gue hanya butuh lo menjadi partner pesta gue nanti malam." Kata Geza yang masih tersenyum melihat Belia yang mengernyitkan dahinya, Belia terlihat seksi, bahkan sangat seksi membuat hati kecil Geza berdetak tak karuan.

"Tidak bisa, gue sudah punya partner. Maaf lo telat."

"Utang harus lo lunasi, atau gue akan," Geza memberhentikan ucapannya, tersenyum jahil menatap Belia.

"Akan apa? Lo jangan ngancam gue, gue nggak takut dengan lo." Belia berjalan dengan gusar melewati Geza yang masih menatap nanar punggung Belia.

-
-

Acara pesta dansa sekolah Delton high School, sekolah yang dimana mempunyai murid berkelas dengan gaya elegan. Belia bergandengan tangan bersama Nauri, berjalan melalui para peserta pesta dansa.

Belia memakai baju biru laut dengan rambut yang digerai, membuat kecantikan Belia menjadi paripurna di Delton high school.

Belia Dania, cantik. Gadis yang mempunyai kulit kecoklatan dengan badan yang ramping, membuat Belia dikagumi oleh murid lelaki di Delton high school.

Belia dan Nauri berjalan kearah teman lainnya, Safira, Astria dan Sauri. Nauri dan Sauri kembar, gadis yang mempunyai mata cipit dengan badan yang tinggi menjulang, membuat Sauri dan Nauri digemari di Delton high school.

Belia melihat Zara yang termenung sendirian, Zara duduk di salah satu bangku para tamu, melihat Belia dengan tatapan binar.

Dibuku novel, Zara akan dipermalukan oleh Ziana. Antagonis dalam cinta remaja, dan Geza akan menolong sang pujaan hati dan langsung mencium pipi sang gadis. Marvin yang melihat hal tersebut pun, langsung memukul Geza dan membuat Geza dan Marvin menjadi berkelahi dan membuat pesta kacau balau.

Dan pemeran pendukung Belia hanya melihat sang heroin diperebutkan oleh kedua pria tampan. Sial, kenapa heroin selalu diperebutkan sih?

Ziana Eldora, cantik. Perempuan yang mempunyai kulit kuning langsat dan mempunyai tinggi badan sama dengan Belia, seksi dan mempunyai bibir merah manum. Ziana anak dari seorang pengusaha yang dihormati, dan menjadi tunangan Marvin sejak kecil.

Belia melihat pintu ruang masuk pesta dansa, terdapat Geza dan Ziana bergandengan tangan. Bukan, didalam buku novel, seharusnya Marvin dan Ziana yang bergandengan tangan. Kenapa alurnya berubah lagi, dalam dialog ini Belia tidak akan disebutkan, dirinya hanya menjadi penonton drama Zara, Marvin dan Geza. Tapi, alur dalam cinta remaja berubah.

Belia melihat arah pintu ruang masuk darurat, terdapat Marvin datang dengan kedua sahabatnya, Revano dan Tomy.

Belia mengernyitkan dahinya, menatap lekat kearah sang heroin dan pemeran penting dalam cinta remaja. Memperhatikan seksama gerak-gerik pemeran penting.

"Belia, aku.." Belia melihat Zara yang menatapnya binar, sejak kapan gadis kecil ini berada di dekat dirinya.

"Aku.. " Zara menundukkan wajahnya.

"Lo apa?" Tanya Belia dengan kesal.

"Aku..  Aku sudah putus dengan Marvin."

"Oh.. Apa?!" Teriak Belia dengan kencang, membuat Belia menjadi pusat perhatian murid Delton high school.

"Lo bisa bicara sekali lagi! Lo bicara apa?!" Teriak Belia sekali lagi.

"A-aku sudah putus dengan Marvin."

"Kenapa? Lo kenapa bisa putus? Lo.. " Belia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Melihat tajam kearah Marvin yang masih menyalami para tamu.

"A-aku nggak tahu, aku juga nggak tahu, Belia." Zara menitikkan air matanya, menatap lekat kearah Belia.

"Kita bisa berteman lagi? Aku nggak punya siapa-siapa lagi di sini. Lagian, aku nggak ada salah sama kamu." Zara menatap lekat dan tatapan penuh cinta kepada Belia, membuat Belia menghembuskan napasnya gusar.

Belia pergi dari hadapan Zara, melewati murid-murid lain yang menatap bingung kearah Belia. Belia berjalan dengan cepat kearah Marvin, pria tokoh utama dalam cinta remaja.

Ini nggak masuk akal, alur cinta remaja sangat berubah. Marvin tidak akan pernah putus dengan Zara, dan Marvin akan tetap mencintai Zara. Tapi, alur cinta remaja sangat berubah. Belia takut, jika alur cinta remaja berubah, maka Belia akan mati secara mengenaskan.

"Lo kenapa putus dengan Zara?!" Bentak Belia kepada Marvin, membuat Marvin mengernyitkan dahinya.

"Urusannya sama lo tidak ada." Kata Marvin yang menatap Belia.

"Kenapa? Dia tokoh utama! Dia tokoh utama yang seharusnya lo pacari! Dia sang heroin!" Belia berteriak begitu keras, membuat murid Delton high school menatap Belia dengan bingung. Bahkan acara pesta dansa menjadi gagal karena Belia mencampakkan air putih ke wajah Marvin.

Marvin murka dan hendak memukul Belia, tapi Geza menghalanginya dan langsung memukul Marvin. Geza dan Marvin berkelahi sesuai buku novel cinta remaja dan pesta dansa berantakan akibat perbuatan Belia. Bukan sang heroin, tapi Belia, gadis yang hanya pemeran pendukung.

Dan lebih parahnya, Geza mencium Belia. Tepat di pipi kanan Belia, seperti alur buku novel. Dan alur cinta remaja berubah.

***

Dunia Novel (Hiatus Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang