12. Dunia Novel (Peran dan takdir)

1.8K 270 13
                                    

"Karena lo pembawa sial bagi gue."

***

"Takdir sudah ada yang ngatur, begitu juga dengan lo. Daripada lo ngeluh di sosmed, ah gue jomblo, cewek nggak ada yang mau sama gue. Lebih baik lo percaya sama takdir, kalau nggak ada yang mau sama lo, lo hanya perlu membeli kaca yang besar. Terus ngaca, udah itu aja."

Arnold, Bagas dan Arka hanya terdiam saat melihat sahabatnya, Geza menceramahi dirinya sendiri. Berbicara sendiri seperti orang yang kesurupan.

Benar-benar seperti karakteristik Geza. Tidak berubah sama sekali.

"Gez, itu ada pujaan hati lo." Ucap Arka menyandarkan Geza dari lamunannya.

Zara Imelda, gadis itu berlari dengan keadaan yang sedang menguarkan air mata. Seperti karakter utama yang lemah dan butuh pertolongan. Tapi apa benar Zara bersalah? Bukan, antagonis di sini adalah sang penulis. Kenapa nona penulis membuat cerita yang menjijikan begini.

"Pujaan hati gue berubah." Ucap Geza yang membuat ketiga sahabatnya menatap ke arahnya.

"Serius?"

"... Menurut lo gue bisa berpaling dari pemeran utama?"

Benar-benar seperti novel remaja. Zara sedang dihukum membersihkan halaman sekolah yang luas, dan dalam cuaca panas. Dan Marvin berada ditengah lapangan, bermain voli dengan Geza.

Para murid Delton high School menyoraki idola mereka masing-masing, tidak terkecuali Belia yang mensupport Geza.

"Lo udah lihat vidio tutorial gue?"

Belia mengedipkan matanya, "H-hah?" Tanya Belia bingung melihat Ziana yang berada di sampingnya.

"Tutorial gue, lu kan suka sama gue, bukan lu fans gue. Karena ini salah satu permintaan fans gue, jadi gue bikin youtube tutorial. Terkhusus buat fans setia gue." Ucap Ziana dengan tersenyum bangga, seperti orang narsis.

"Jangan-jangan lu nggak tahu?"

"E-eh? Gue tahu kok. Gue juga udah subscribe dong, semangat yah." Ucap Belia dengan senyuman paksa nya.

Ziana tersenyum. Kembali bersama kedua temannya, dan pergi menjauhi lapangan.

"Ini."

"Ini apa?"

"Minuman."

"Iya, maksudnya buat apa?" Tanya Belia dengan melirik tajam ke arah Ziana.

"Buat fans gue. Salah satu fans servis."
*Fans servis: idola yang memberikan hadiahnya untuk para fans.

"Makasih."

"Lo masih satu asrama dengan Zara, kan?"

"A-ah iya." Ucap Belia dengan kikuk. Belia menutup pintu asramanya dan beralih menatap Ziana.

"Kenapa?" Tanya Belia.

"Hari ini gue akan mengabulkan permintaan fans gue. Sekarang apa permintaan mu wahai fans fanatik?" Ucap Ziana dengan senyuman manisnya.
*fans fanatik: penggemar yang terlalu terobsesi dengan idola.

"Ini apa lagi?" Ucap Belia dengan kesal.

"Hadiah untuk fans."

"Lagi?"

Belia mengatur pernafasannya. Sudah seminggu lebih, Ziana selalu memberikan hadiah kepada dirinya. Belia bersembunyi dibawah pohon belakang sekolah. Mungkin jika dirinya sembunyi, Ziana tidak akan memberikannya dirinya hadiah lagi.

"Narsis banget sih." Ucap Belia dengan kesal.

"E-eh!!!"

"Monyet lu!" Ucap Belia dengan wajah terkejut.

"Orang ganteng gini masa dibilang monyet sih."

Dunia Novel (Hiatus Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang