9. Dunia Novel {Perasaan pemeran pembantu}

2.4K 319 41
                                    

Perasaan Geza saat mengetahui dirinya hanyalah pemeran pendukung yang akan meninggal dalam dua tahun lagi, sedih Atau kecewa?
Entahlah, Geza hanya mendengus kesal, menjadi salah satu pemeran yang hanya mati, dan mencintai sepihak sang heroin. Geza hanya memerankan dan terus menjalankan tokoh dan alur yang dibuat sang penulis.

Mati? Jika Geza mengubahnya maka perannya akan sama. Seperti alur dalam cinta remaja seosen kedua, peran Geza akan tetap sama. Sama seperti Belia yang akan mati dua tahun lagi.

Tatapan tajam saat pesta dansa, membuat Geza sedikit risih. Dengan tokoh-tokoh yang hanya pemeran yang tidak penting, sama seperti peran dirinya, pemeran pembantu yang membangun hubungan sang tokoh utama.

Jika Geza menghilang dari dunia ini, bukan lebih tepatnya, jika saja Geza hanya pemeran yang tidak memiliki peran apa-apa maka Geza akan lebih merasa bersyukur.

Peran yang sangat menjijikan, dari awal sampai ending. Benar-benar sesuai dengan karakter novel pasaran.

-
-

Belia Dania, gadis tinggi itu menatap bingung ke arah Geza yang sedari tadi hanya menatap dengan tatapan aneh sedari tadi. Belia dan Geza berada di kantin Delton High School, dengan duduk berdampingan membuat Geza dan Belia menjadi pusat perhatian. Masalahnya disini Belia tidak pernah pacaran, peran Belia dilupakan dan hanya membantu sang heroin, sedangkan peran Geza hanya terus-menerus merebut hati sang heroin, Zara.

"Lo kenapa?" Tanya Geza saat melihat Belia berdiri dan menatap Geza dengan tatapan membara.

"Lo bisa pergi dari sini? Ah, atau lo bisa menyingkir dari hadapan gue?"

"Gue nggak bisa."

Belia mendengus kesal, menghela nafasnya dengan gusar. "Kenapa?"

"Kenapa? Lo tanya kenapa? Karena peran gue belum dimulai."

Belia melirik curiga kepada Geza, mungkin Geza tahu dan tentu saja tahu tentang novel Cinta remaja. Jika tidak, Geza tidak akan berbuat aneh, merubah perannya yang sudah diatur.

"Lo percaya kalau kita berada di dunia yang tidak bisa kita cerna sama sekali? Misalnya kita berada didalam suatu novel." Belia bertanya dengan hati-hati, mungkin alur cinta remaja berubah karena dirinya, mungkin saja.

"Maksud lo?" Geza memiringkan wajahnya, menatap polos ke arah Belia.

Belia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kantin dan beralih menatap Geza, "Maksud gue, lo percaya kita hidup didalam novel? Dan peran kita hanya peran pendukung yang sebentar lagi akan mati."

Geza tampak tersenyum dan kemudian tertawa, membuat Belia mengernyitkan dahinya.

"Ketawa? Lo pikir gue bercanda?"

"Bukan, karena gue juga percaya. Bahkan sangat percaya."

Belia mengerjapkan matanya, menatap dengan tatapan binar ke arah Geza.
"Lo percaya kalau kita berada di dunia novel? Bukan, maksud gue kalau itu nyata, lo percaya?" Tanya Belia sekali lagi dengan perasaan gugup, memastikan ucapan Geza.

"Iya, gue sangat percaya."

"Lo percaya? Lo tahu kita berada didalam novel cinta remaja? Lo tahu? Hah? Lo sejak kapan tahu? Gue pikir cuma gue yang tahu, gue pikir cuma gue. Gue hampir menderita, gue.. " Belia memeluk Geza, perasaan gugup yang menghantui Belia sejak tadi seakan tergantikan. Belia sering bertanya kepada kedua orang tuanya, bahkan kepada teman sekelas nya, dan yang Belia dapatkan hanyalah senyuman dan ketidakpercayaan.

Terkadang Belia merasa kalau ia sedang bermimpi, dan akan kembali keadaan semula, tapi walaupun Belia tidur dan terbangun kembali, dia masih tetap sama.




***

Haloooo😴

Udah lama nggak up Dunia Novel
Mungkin sekitar 1 bulan lebih, maaf yahh, karena memang aku lagi malas-malasnyaa nulis.

Tapi aku udah mulai aktif nulis.

Mungkin masih ada yang bacaa?

Jadi aku udah buat jadwal Dunia Novel, pantau terusss yahhh.

[Selasa-Jumat]

Dan lihat ig aku_ Sifaa_688 kadang aku buat spoiler-nyaa di ig aku, atau fb_ Sifaanandaa wattpad

Dan untuk pemeran Dunia Novel, entar aku buat yahhh.

Dan jangan lupa baca karya ku yang lainnn jugaa

Salam hangat dari
Geza Mikail

Dunia Novel (Hiatus Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang