"Marvin?" Tanya Belia dengan mengerutkan keningnya, menatap bingung ke arah Marvin yang sedang melompat dari pohon jati, belakang sekolah delton high School.
"Lo ngapain?" Tanya Belia sekali lagi.
Marvin memutar bola mata malasnya, menatap malas ke arah Belia.
"Tumben nggak bareng dengan Zara."
Belia menghela nafasnya sebentar, dan menatap ke arah Marvin. " Gue sudah putus persahabatan dengan Belia."
"Kenapa?"
"Lo juga, kenapa? Kenapa putus dengan Zara?" Tanya Belia.
Marvin mendecih, mata hitam yang berubah menjadi sendu, Marvin mengambil daun pohon yang sudah jatuh. Dan membandingkannya dengan daun pohon yang masih berada di ranting.
"Lo tahu artinya ini?"
Belia menggelengkan kepalanya, tanda ia tidak tahu.
"Sama, gue juga nggak tahu."
Dunia novel (siapa pujaan hatimu?)
Zara Imelda. Mungkin ini sedikit aneh, Belia dan Geza sudah mengetahui alur dan akhir dari cerita 'cinta remaja', tapi apa di suatu tempat atau pemeran pendukung lain seperti Geza dan Belia tahu tentang novel ini, bukan, apa pemeran lain seperti mereka tahu kalau mereka berada di dalam novel.
Belia terus memutar kalimat yang sama berulang kali. "Lo hari ini jadi pacarku".
Salah satu dialog cinta remaja. Dan alurnya, tentu saja dengan bad boy yang sudah memutuskan untuk pergi dari alur cerita ini, Geza Mikail.Mungkin, alur cinta remaja, sudah berubah. Tapi ada satu Hal yang Belia khawatirkan, orangtuanya. Mengapa orangtuanya meninggal.
Belia berjalan ke arah lapangan bola basket, tanpa Belia sadari bola basket sedang menuju ke arahnya, dengan kecepatan tinggi, bola itu mengenai wajah Belia.
Semua atlit basket berlari menuju ke arah Belia, membopong Belia yang sudah pingsan akibat lemparan Bola yang sangat keras.
" B-Belia kamu sudah sadar?"
Suara yang tidak asing, Belia melihat ke arah sampingnya. Zara Imelda, dia menatap manis dan khawatir ke arah dirinya.
"Tadi aku dengar kamu terkena bola, jadi aku langsung berlari ke uks. Kamu nggak ada yang luka kan? Wajah kamu masih sakit?"
Perkataan Zara dengan suara bergetar. Ada satu kalimat yang selalu di pikirkan Belia, diakhir novel. Bisa dibilang, Kata-kata akhir penulis tentang Zara.
"Jangan terlalu percaya dengan sebuah novel, apalagi dengan alur yang sudah diciptakan. Kamu bisa mengubah alur kehidupan mu, kamu bisa menjadi pemeran utama, dan Zara hanyalah sebuah nama dan tokoh yang membuatku mendapatkan uang dan popularitas. Dia nyata, dan dia pasti hidup.""Hm?" Tanya Zara dengan mengedipkan matanya, wajahnya penuh dengan keheranan.
"Zara, kamu percaya dengan orang yang hidup di sebuah novel?" Tanya Belia dengan hati-hati, dia melirik ke arah Zara.
"Aku .. "
Sialan.
"Gue dengar lo terkena bola. Siapa yang sudah melemparkan bola kepada lo?"
Belia mendesis kecil, membuang wajah ke samping dan sedikit memaki kepada Geza yang sudah masuk secara tiba-tiba, padahal Belia ingin memastikan apakah Belia tahu atau tidak tentang cinta remaja.
"Siapa pelakunya?" Tanya Geza sekali lagi, menatap tajam ke arah Belia dan Zara. "Dia?"
"Bukan. Bukan dia." Ucap Belia.
Belia melanjutkan ucapannya, "Lagian itu bukan urusan lu, mau gue sakit atau gue terjun dari lantai 20, urusan sama lo nggak ada sama sekali."
"Nggak ada sama sekali?"
Geza melirik ke arah Zara. "Zara, pujaan hati lu siapa?"
Belia dan Zara menatap bingung ke arah Geza, pria satu ini kenapa lagi.
"Nggak ada?" Tanya Geza memastikan kepada Zara.
Zara mengangguk kecil, dan menatap ke arah lantai bawah uks.
"Hari ini, Lo jadi pacarku."
Dunia Novel (jangan lupa komentar dan vote!)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dunia Novel (Hiatus Dulu)
Teen FictionMenjadi pemeran pembantu dalam suatu Novel? Belia, gadis yang tidak sengaja menemukan buku Novel yang usang di dalam perpustakaan rumah nya, ia penasaran akan buku Novel itu. Saat Belia membaca nya, ia terkejut. Buku Novel itu menceritakan kisahnya...