Mate Project by San_21_Arts
.
.
.
"Huh? Nikah? Tapi aku baru lulus SMA om."
"Ngapapa kan udah legal."
Iya... Yaudah, tapi sama siapa?"
"Sama om dong~"
"Kalau itu sih enggak mau, kita beda sepuluh tahun om."
.
.
.
Start: 20 Januari 2021
End : 14 Mei...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Sheiya? Kau serius? Kau suka pada Satoru?" kening wanita berambut coklat itu mengerut melihat teman-- lebih tepatnya pasiennya yang kini mengoceh tak berhenti mengenai cara mendapatkan seorang Gojou Satoru.
Shoko hanya menghela nafas lantara wanita didepannya ini sedikit tidak waras otaknya. "Mencoba memisahkannya dari perempuan yang sudah dia jaga baik selama tiga belas tahun? Kau gila ya? Mau mati?"
"Tidak Shoko, aku serius! Anak itu baru delapan belas tahun. Diancam sedikit pasti dia mau memberikan Gojou Satoru padaku!"
Benar-benar tidak waras, Shoko heran kenapa dia bisa mengurus wanita kaya raya bermental rusak sepertinya.
Gincu merah dia coretkan kecermin. Wanita itu menuliskan nama yang jelas Shoko tak mau sebutkan dan tak mau berurusan dengannya. Gojou Satoru obsessedpada pemilik nama itu hingga mengintainya selama sepuluh tahun lebih dan mendapatkan gadis itu ditiga tahun terakhir. Shoko tahu sendiri betapa gilanya laki-laki bersurai salju itu dalam menjaga apa yang menjadi miliknya.
"Kalau kau mati jangan salahkan aku loh ya." ucap Shoko santai.
"Ya ya ya, aku tidak akan mati, aku akan hidup bersama Gojou Satoru!"
"Gila," bisik Shoko pelan sebelum kembali menyesap rokoknya.
. . .
Coretan halus terpampang di atas kertas putih. Jemari lentik (y/n) terus menggurat halus pensil membentuk sebuah halaman yang akan dia masukkan kedalam light novel miliknya.
"Mangaka sekaligus novelis ringan," suara berat terdengar tepat disamping telinga (y/n). Gojou berdiri menenteng segelas air putih ditangan kanannya. Menunduk sedikit dan melihat potret seorang pemuda yang memeluk erat tubuh pemudi penuh dengan darah dan isi perut yang merembes keluar. "Kau membunuh heroine nya?"
Pertanyaan Gojou dijawab anggukan oleh (y/n). Gojou bersiul pelan, "waw, kau tidak tanggung-tanggung membuat penggemarmu mengamuk ya? Tapi nanti pasti akan dipaksa memakai sensor karena tubuh perempuan itu mengenaskan sekali."
"Bukan isi perut," ucap (y/n).
"Huh? Lalu-- oh astaga! Itu janin?! (Y/n) kau!"
(Y/n) menunduk mengamati gambar yang dia buat, "ya? Apa terlalu sadis? Soalnya aku kurang suka heroine yang menyusahkan dan hanya tau menangis bombay."
Gojou terkekeh pelan melihat reaksi (y/n). Tangan lebarnya mengusap puncak kepala (y/n), "jangan terlalu sadis begitu dong, nanti para penggemarmu mengutukmu."
(Y/n) mengangguk dan kembali fokus pada gambarnya sedangkan Gojou kini duduk disamping (y/n). Bersiul ringan dan memainkan rambut (y/n).
"Aku suka melihatmu fokus seperti itu," ucap Gojou pelan. Jarinya membawa rambut (y/n) kedepan bibir peach nya dan menciumi pelan serta menghirup aroma manis buah. "Aku jadi tertantang untuk menghancurkan fokusmu itu."