𖣂 10

4.1K 697 81
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
..
.

.
.
.

Kembali ke beberapa menit sebelum Gojou Satoru tiba dikediaman keluarga (y/n).

(Y/n) kembali keluar dari rumah dan berjalan mengendap-endap memasuki kamar miliknya yang ada didepan. Beberapa petasan tersimpan apik didalam sebuah kotak. (Y/n) mengambil dan mengantongi banyak petasan didalam kantong celananya.

(Y/n) juga mengambil sebuah buku matematika dasar dan statistika miliknya yang setebal hampir seribu halaman. Berat buku itu sendiri mencapai satu setengah kilogram dan itu membuat (y/n) tersenyum lebar memikirkan bagaimana rasa sakitnya nanti kalau mengenai kepala salah satu penjahat itu.

"Aku harus menyelesaikan ini semua sebelum Gojou-san datang." bisik (y/n) pelan.

Tangannya juga mengambil tongkat baton yang ada diatas lemari dan beberapa kelereng. Bergerak sepelan mungkin agar suara yang ditimbulkan sekecil mungkin, bagi orang yang tidak sabaran seperti (y/n) itu sangat menguji.

Tangan (y/n) mulai menebar kelereng dilantai lewat pintu kucing dari dalam kamarnya dan juga dibawah jendela kamarnya.

(Y/n) memanjat dinding dan berdiri diatap lalu menghidupkan petasan dan melemparkannya kedalam rumah.

Duar!

Ledakan yang cukup untuk mengejutkan orang-orang didalam rumah ditambah asap pekat berwarna merah muda yang keluar membuat panik tiga orang jahat itu dan orang tua (y/n).

Kelimanya berlari keluar karena panik petasan yang meledak berturut-turut didalam rumah. (Y/n) yang ada diatap langsung melemparkan buku yang tadi dia bawa hingga mengenai salah satu penjahat. Penjahat yang terkena buku itu langsung pingsan ditempat.

"Satu knock, tinggal empat-"

"Aakh!!"

Suara pekikan dari dalam hutan membuat (y/n) menyeringai lebar dan menatap orang-orang dibawah. Jebakannya sepertinya berhasil memerangkap seorang dari dua orang yang pergi kehutan tadi. "Tinggal tiga berarti."

Tangan kanan (y/n) memegang tongkat baton erat, sementara tangan kirinya memutar-mutar kelereng yang tersisa disaku hoodie nya.

"Nah sekarang, ayo kita serius."

(Y/n) turun dan masuk kedalam rumah. Kakinya berlari menghindari cekalan tangan laki-laki dengan tubuh kekar dan wanita berambut hitam bergelombang yang terlihat kesal dan ingn mencakarnya.

(Y/n) memanfaatkan asap yang masih tersisa untuk menebar kelereng disepanjang alur kaburnya.

Laki-laki yang mencoba menangkap (y/n) sesekali terpeleset dan mengaduh karena menginjak kelereng.

✔ ꒦ ͝  Proposal (G.Satoru x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang