Epilog

5.3K 684 109
                                        

Keabadian memutuskan untuk memeluk gadis kesayangannya

.
.
.

.
.
.

[All Mine - PLAZA]

.
.
.

Gojou memeluk tubuh dingin (y/n) didekat pohon. Mata blue sky nya hanya menatap datar langit malam berbintang. Sesekali laki-laki itu berbisik ditelinga (y/n).

Laki-laki itu berdiri dan membawa (y/n) dipelukannya. Laki-laki itu mengeratkan pelukan pada tubuh (y/n) yang dia tutupi dengan jaket miliknya. Laki-laki itu berjalan pelan menuju kediamannya yang terbuka lebar. Disana beberapa pelayan berdiri menunggu Gojou dan (y/n).

Isak tangis terdengar ketika mereka melihat tuan mereka dalam keadaan mengenaskan. Gojou membawa tubuh dingin (y/n) kedalam kamar keduanya.

Gojou meletakkan (y/n) yang sudah mendingin diatas kasur. Laki-laki itu duduk disamping kasur dan mengecup pelan bibir dingin (y/n).

Kamar yang gelap dan hanya mengandalkan sinar bulan purnama, Gojou kembali merenungi segala yang dia lakukan hanya untuk (y/n).

Gojou menghembuskan nafasnya berat. Laki-laki itu mengusap kasar wajahnya dan mengambil ponselnya.

Jemari lentik Gojou menekan nomor sahabatnya, Shoko.

Bunyi sambungan dan suara diseberang sana membuat dada Gojou terasa semakin sesak.

"Sheiya," ucap Gojou pada Shoko. "Wanita gila itu pasienmu kan?"

Hening diseberang sana Gojou artikan sebagai iya. "Berikan biodata wanita sinting itu padaku. Semuanya."

Perintah Gojou terasa mutlak oleh Shoko.  "Ambil datanya besok."

"Sekarang."

.
.
.

Gojou melihat susunan data wanita yang sudah berani mengambil belahan jiwanya. Ingin Gojou merobek wajah tersenyum didalam foto yang tertempel di biodata itu.

"Dua adik dan satu kakak lengkap dengan kedua orang tua." kekeh Gojou miris diakhir. "(Y/n)-ku bahkan tidak memiliki orang yang bisa dia sebut keluarga sedarah."

"Afiliasi perusahaan elektronik yah?"

Gojou mulai memikirkan bagaimana caranya laki-laki itu membalas dendam yang sangat menyakitkan untuk keluarga Sheiya.

"Kau mengambil milikku, kuambil semua milikmu."

Gojou menemukan satu halaman penuh biodata teman-teman kerja Sheiya beserta bawahannya.

"Yang ini juga tidak bisa dibiarkan. Semuanya harus rata, sama-sama merasakan kehilangan."

Gojou berdiri dari duduknya dan berpindah pada sebuah rumah besar berlantai dua. Suara tawa anak-anak tak menghilangkan rasa haus darah yang ada dijantungnya kini.

Gojou hanya memikirkan satu hal, membalaskan kematian (y/n).

.
.
.

Gojou kini berdiri tepat didepan batu nisan bertuliskan nama (y/n) dengan marganya disamping nama (y/n).

Sampai mati pun Gojou tetap menjadikan (y/n) miliknya.

Laki-laki itu meletakkan bouqet bunga lili putih diatas tanah yang menghalanginya dari (y/n).

"Sampai matipun aku masih mencintaimu, (y/n)." lirih Gojou pelan. "Apa kau menyukai hadiahku? Kau tak akan sendirian disana."

Gojou duduk dan menyenderkan tubuhnya ke batu nisan. Laki-laki itu menutup matanya perlahan. Hembusan nafasnya yang pelan menandakan dia telah tertidur nyenyak disamping makam (y/n).

.
.
.

.
.
.

.
.
.

.
.
.

E
N
D

.
.
.

.
.
.

San, Megumi, Toge: Welcome to sadboy group Gojou 🙏🏻🗿

.

.

.

Bosen kalau happy ending terus, jadi kujadikan nih cerita sad ending hehehe 🧎🏻‍♀

.

.

.

.

Big thanks:

1. Allah SWT
2. Ortu yang tersayang
3. Readers yg udah vote, komen, dan share cerita ini 💕

.
.
.

.
.
.

Padang, 14 Mei 2021

San_21_Arts


.

.

.

20 Januari 2021 - 14 Mei 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

✔ ꒦ ͝  Proposal (G.Satoru x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang