Waktu terus berjalan dan semuanya balik lagi ke semula. Kalau kalian berpikiran semenjak kejadian di taman waktu itu akan membuat hubungan Alexa dan Alata semakin dekat maka kalian salah besar.
Selepas malam itu, Alata jauh dari sebelumnya. Cowok itu bahkan sangat sulit ditemui oleh Alexa. Meskipun tak seperti biasanya Alexa akan mengunjunginya di dalam kelas, tapi baik di perpustakaan atau kantin pun Alexa susah buat berinteraksi dengan cowok itu.
Memang benar kegiatan OSIS lagi padat-padatnya dan sejak itu pula Alata jadi sering menghabiskan waktu dengan sekretarisnya, yaitu Dewi.
Seperti namanya, paras cewek itu secantik namanya. Kulitnya putih bersih dan tinggi. Matanya mungil dengan bibir pink yang kecil. Benar-benar mendefinisikan seorang Dewi.
Meski begitu, setiap manusia tentu memiliki plus minusnya kan. Sama halnya dengan Dewi, sayangnya cewek itu sering menggunakan jabatannya untuk membuat siswa lain tunduk dengan perintahnya, terutama bagi adik kelas.
"Menurut lo, Dewi suka ga sih sama Alata Al. Kek kecentilan banget anjir." Bulan bersuara saat tak sengaja melihat Dewi dan Alata makan berdua duduk di pojok atas lantai dua kantin.
Alexa hanya tersenyum tipis lalu melanjutkan makannya. "Kalo iya pun gapapa sih, kita kalo suka sama orang suka lupa jati diri emang."
Bulan menoyor pelan kening Alexa membuat sang empu mempautkan bibirnya. "Hu lo mah, semangat dikit napa."
"Ya lo bahas Alata pas sekarang, kan bikin ga mood."
Bulan terkekeh pelan. "Maap maap, abisnya gue kesel anjir. Kek ah, jijik banget gue liatnya."
"Lo nggak jijik liat gue dulu? Malah gue lebih parah dari Dewi keknya." Itu hanya pertanyaan random saja yang ternyata malah membuat Bulan gugup mau menjawab apa.
"E-e ya enggak lah, lo kan temen gue anjrit, ya gue dukung lah."
"Yaudah sih, jus alpukat gue juga jangan diabisin WOY." Suara Alexa yang mengeras diakhir kalimatnya tanpa sengaja membuat Alata menatap diam ke arah keduanya dari atas sini.
Andainya lo tau dia siapa Alexa.
~oOo~
Seperti aktivitas sekolah pada umumnya, ketika kelas kosong maka ruangan kelas akan berubah menjadi kandang binatang saking berisiknya. Ia pun memanfaatkan waktu itu dengan bergibah bersama Bulan. Baik itu tentang personal hingga tentang kebakaran gudang sekolah minggu lalu.
Namun lagi enak-enaknya bercerita, dering ponsel Alexa berhasil merusak acara pergibahan mereka yang sebentar lagi menuju klimaks. Dengan sedikit kesal ia keluar dari kelas dan menjawab tidak santai panggilan tersebut.
"Halo Gon, kenapa?" Tanya Alexa pada Gogon di seberang sana. Nggak biasanya ni bocah alien nelpon dia di jam-jam sekolah kayak gini.
"Geng Arkas datang nyerang basecamp Al." Terdengar jelas nada panik Gogon disusul suara barang pecah yang berhasil menciptakan aura dingin Alexa detik itu juga.
"Damn! suruh Katar kirimin motor gue di gudang bawah tanah sekarang!"
"Gimana sama sekolah lo, arghh."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXA: Universe Pluto [End]
ChickLit"Gue mau tubuh lo yang nggak berguna ini buat gue jual ke pasar organ, gimana?" -Alexa "Gue punya dendam buat satu nama yang gue pastikan akan membusuk dipenjara." -Alata Rat 17+ terdapat kata-kasar kasar dan adegan kekerasan! Tidak menggunakan ba...