07

495 31 2
                                    

Adam berjalan kesana kemari menunggu Alexa yang katanya akan mampir untuk sarapan. Tapi sudah 45 menit sejak ibunya menelpon belum ada sama sekali tanda-tanda akan kemunculan perempuan itu.

Sekedar informasi saja kalau Adam merupakan salah satu teman masa kecil Alexa. Karena mbok Inah bekerja disana otomatis dirinya yang kerap bertemu pun berakhir dekat dengan Alexa. Hanya saja untuk sekarang dikarenakan beberapa problem apalagi Alexa sudah memasuki masa remaja, mereka jadi jarang bertemu.

"Assalamu'alaikum, Buk. Katanya Alexa udah berangkat, tapi kok belum sampai ya?" Adam tidak punya pilihan lain selain menelfon kembali ibunya. Perasaannya jadi tidak enak sekarang.

"Kok bisa Nak, non Ale udah dari tadi berangkat loh, jangan-jangan... terjadi sesuatu sama non Ale!"

"Adam coba keluar cari Alexa Buk, ibuk jangan khawatir ya, biar Adam yang tanganin. Adam tutup dulu. Assalamu'alaikum."

Setelah obrolan singkat itu berakhir, tanpa membuang masa Adam segera mengendarai motor vespa miliknya dan segera mencari keberadaan Alexa.

Di waktu yang sama namun ditempat yang berbeda, sebagian anak Black Wolf telah berada di markas bersama dengan Kenzy, Reynan dan para anteknya. Hampir satu jam mereka menunggu sang ketua, tapi tak kunjung datang.

"Gue kok khawatir ya sama Alex. Perasaan gue tiba-tiba aja nggak enak." Reynan bersuara setelah berulang kali memeriksa tidak ada satupun notifikasi dari perempuan itu.

"Entah kenapa, tapi kali ini gue juga ngerasain hal itu." Bara coba menghubungi Alexa tapi malah dijawab suara perempuan operator, 'nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau berada diluar jangkauan, mohon menunggu beberapa saat lagi' seperti itulah kira-kiranya, ia sampai mual mendengarnya.

"Ken, gimana? Langsung mencar nyari atau kita nunggu lagi? Perasaan gue bener-bener nggak enak ini." Tanya Jaki yang sudah berdiri didepan Kenzy. Kenzy? Cowok itu berulang kali membuang nafas kasar sembari mengumpat tidak jelas.

"Aish! Kita mencar sekarang." Titah Kenzy yang langsung disetujui seluruh anggota. Bukan main memang, dengan mengandalkan fasilitas yang mereka miliki harapannya Alexa bisa secepatnya ditemukan. Seperti yang sudah-sudah.

"Gue dapet lokasi motor Race!" Seru salah satu anggota yang biasanya ahli dalam hal melacak. Seperti dugaan mereka, Alexa pasti sekarang mengalami hal buruk terbukti dari posisi motornya yang tidak lagi berada di jalur jalan raya.

Kenzy mengerahkan setengah dari anggota Black Wolf agar ikut bersamanya menuju posisi sedangkan sisanya tetap memantau di markas. Butuh waktu 25 menit agar mereka sampai, dan disinilah mereka sekarang. Dari kejauhan Jaki dapat melihat motor Alexa yang hancur bagian depan dan menerobos pembatas jalan. Sebenarnya jalan rumah Adam dan markas Black Wolf itu searah, itulah mengapa mereka cepat menemukan lokasi ini.

"RACE!"

"Apa yang udah terjadi bangsat!" Kayaknya Kenzy emang bener-bener emosian deh. Heran.

"SEMUANYA MENYEBAR! CARI RACE DARI SELURUH SUDUT JALAN. SEBAGIAN AMANKAN MOTOR RACE DAN LANGSUNG BAWA KE MARKAS. JANGAN SAMPAI JEJAK INI DIKETAHUI SAMA POLISI!" Kenzy bersuara lantang dan tegas. Bukan tanpa alasan, mereka sangat anti dengan campur tangan polisi. Ujung-ujungnya anak motor yang disalahkan mau benar sekalipun. Kebanyakan seperti itu bukan?

Setelah berpencar beberapa menit lamanya, namun sangat disayangkan lagi dan lagi hasilnya tetap nihil. Keadaan jalan raya yang sudah mulai ramai semakin menyulitkan pekerjaan mereka. Namun bukan berarti mereka berhenti, aktivitas mereka tetap berlanjut hingga mencari ke area hutan pinggir jalan.

"Kalian tau, kalau kalian menghambat kendaraan lewat." Seseorang bersuara yang dipastikan sangat familiar ditelinga mereka semua.

Sosok itu sepertinya pemilik motor Vespa yang kini terparkir tidak jauh dari mereka.

ALEXA: Universe Pluto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang