Luka dari orang lama

403 35 22
                                    

Sesuai perkataan Alexa kemarin siang, ia sendiri yang menjelaskan kronologi kematian Hengki. Bahkan ia yang menjadi saksi di depan polisi tanpa mengurangi sedikitpun fakta yang terjadi.

Ia tak sendiri, selain anak Black Wolf yang sudah stay disana dan membantu mengontrol para pelayat dan melindungi rumah almarhum, Alata juga ikut menemani Alexa dan satu mobil dengan Bara dan Dea.

Bara dan Dea didepan sementara Alexa dan Alata di belakang. Reynan, Kenzy, dan Gogon sengaja terpisah sebab setelah ini mereka akan segera melakukan apa yang disuruh Alexa sebelumnya di room chat Black Wolf.

Memangkas anggota Black Wolf.

Sebenarnya Alexa akan menyusul setelah ia menenangkan diri di apartemen lebih dulu. Kata siapa ia tak menyalahkan dirinya? Kematian bukanlah hal yang ia inginkan terhadap para anggota Black Wolf.

Ia bahkan mengutuk diri sendiri kenapa waktu itu ia tidak datang lebih cepat. Alexa hanya tak ingin orang lain seperti keluarga Hengki merasakan sakitnya kehilangan dengan cara tak adil. Sebab cukup dirinya yang merasakan itu.

Marah, kecewa, dan khawatir bercampur satu dalam dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Marah, kecewa, dan khawatir bercampur satu dalam dirinya. Ada setetes air mata yang tertiup angin kala mengingat perihnya hati seorang ibu Hengki yang sudah menua ketika mendengar penjelasan Alexa.

Polisi tentu tidak menyangka jika grup motor legal sekelas mereka akan memakan korban seperti ini. Mereka pun akan ikut menyelidiki kasus ini yang sebenarnya bisa membantu Alexa sedikit.

"Mending senderan disini, mubazir kalo ga dimanfaatin." Alata meraih kepala Alexa agar bersandar di dadanya saja. Cowok itu langung memberikan seribu tindak lembut agar bisa membuat gadisnya tenang.

"Nggak perlu nyalahin diri gitu. Semuanya emang udah takdir dari Tuhan. Nggak ada yang tau sama jalannya gimana, cukup dijadikan pelajaran okey." Alata berujar membuat Dea dan Bara diam-diam setuju ditempat mereka.

"Bukan karna kamu, inget..."

"Kamu nggak salah Alexa."

Alexa diam-diam menangis. Dosa ia terlalu banyak karena dendam, ia bahkan merasa tak pantas mengadu pada Tuhan setelah apa yang ia perbuat sekarang. Namun, niatnya baik bukan.

"Kamu abis ini mau kemana?" Alexa mendongak bertemu dengan pemilik mata brown putra Maheswara itu. "Aku mau nyelesein urusan perjodohan aku dulu, tenang ada Dea. Kamu ga perlu khawatir. Aku bakal jelasin ke mama papa dan bakal bawa kamu ketemu oma sama kakek secepatnya."

Dea menyeletuk. "Tenang aja Ale, gue bakal jadi salah satu orang yang bakal support hubungan lo sama kak Al kok. Lagian kita udah ada cara biar perjodohan bodoh itu batal."

ALEXA: Universe Pluto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang