Kerja Sama

301 31 43
                                    

Pasukan Black Wolf memenuhi setengah jalan raya. Aura Alexa semakin kuat Black Wolf pun telah berbeda. Motor sport mereka semuanya berwarna biru tua pekat kecuali Alexa yang berwarna hitam gelap. Bukan hanya Black Wolf penampilan Alexa pun tidak seperti sebelumnya, Ia mengikat rapi rambut pendeknya.

Sore itu Geng Black Wolf tengah berada di dalam markas Red Star bersama dengan Alexa dan Brian atau kerap disapanya dengan panggilan Zam —Nggak ada kaitan sebenarnya sama nama asli cowok itu, hanya saja Alexa suka aja.

Sudah sekitar hampir tiga bulan dua kubu itu tidak saling bertemu. Membuat Alexa sedikit merasa tidak enak. Dia takut jika Zam menganggap mereka datang ketika sedang membutuhkan bantuan Red Star saja. Walaupun begitu, Alexa yakin jika Zam sama sekali tidak akan pernah berpikir seperti itu. Lelaki yang memiliki nama lengkap Bintang Briansi itu salah satu teman lama Alexa, mereka sama-sama berjuang agar bisa masuk dalam G-8. Terhitung dari banyak nya pemimpin geng G-8, ia hanya dekat dengan Zam.

"Hai what's up Man?" Kedua pemimpin itu bersalaman ala anak tongkrongan.

Zam terkekeh lalu membalas salaman Alexa diikuti para anggota Black Wolf dengan Red Star. "I'm good, if you good Sis."

"You have many big problem?" Zam selalu tepat dalam hal menebak. Jarang meleset. Kedua pemimpin besar geng motor itu memilih berbincang di ruang pribadi yang tak akan tersentuh orang luar.

"Gue butuh bantuan lo Zam."

"Sahabat gue berniat jadiin gue budak pemuas napsunya dan mau ngancurin Black Wolf." Lanjut Alexa lagi yang mampu membuat Zam kaget setengah mati. Bangsat?!

"Gimana bisa gitu anjing." Zam sampai memijit kepalanya, pening. Masalahnya persahabatan mereka itu udah sangat-sangat terjalin dengan baik dan sehat Zam saksinya.

"Tanpa gue sebut namanya siapa, lo pasti udah tau." Zam pernah curiga dan sempat memberitahu Alexa dulu, tapi keduanya memilih positif thinking.

"Bentar bentar Ale, gue kaget anjir. Kok bisa dia gitu? Kalian udah sahabatan bertaun-taun anjing, gimana bisa si berengsek itu punya niat nggak beradap gini. Ah bangsat kan!"

See? Zam bahkan hanya teman dekatnya pun ikut merasa dibohongi dan kecewa. Apalagi kedua alasan yang nggak manusiawi itu.

"Demi apapun gue sebenernya juga kaget, tapi itu kenyataannya. Gue bahkan ga tau udah ke tahap kecewa gimana lagi."

"Dua hari yang lalu, dia hampir nyerahin basecamp Black Wolf ke geng berandal Arkas dan satu korban akibat tindakan menjijikan mereka. Menurut lo gue bisa diem aja?"

"Emang sakit tuh orang, tangan gue gatel pengen nyiksa tu orang anjing." Zam sudah berapa kali meneguk fantanya saking emosinya.

"Mau bantu gue kan?"

"Tell me Ale, i will join your plan biar bisa ngancurin rencana sialan itu." Zam beralih menekuk kakinya agar tersandar di paha kanannya. Menunggu interuksi dari Alexa. Ia yakin, sangat yakin akan membantu cewek didepannya ini yang sudah ia anggap seperti adiknya sendiri.

"Thanks Zam! Kita mulai dari awal dulu ."

Alexa mengeluarkan beberapa foto dan barang bukti tanda kerja sama gelap selama dalam pantauan Alexa. Zam memperhatikan satu persatu dan memang benar ada si sialan itu di sana. Tampak dia mengacungkan beberapa senjata seperti celurit, pisau, suntikan dan terdapat darah di sana, serta ada segepok uang yang disodorkan bajingan itu kepada seorang anak motor yang tak dikenali mereka. Di foto berikutnya banyak sekali aksi brutal dia yang baru diketahui Zam tentunya —cowok itu shock.

ALEXA: Universe Pluto [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang