Part 1

9K 475 247
                                    

Hello minna, author balik dengan cerita baru. Dan ehm.. Yang pastinya tentang Yuuji dan Papayu cuma bedanya ini versinya jauh berbeda.
Ada adegan rated M

18+

Dosa ditanggung oleh reader.

Gak usah lambat waktu. Cekidout.















Suatu hari, di sebuah acara perkumpulan anak-anak muda dalam rangka penamatan kelulusan bersama teman-teman seangkatannya dari SMA. Seorang wanita berambut pendek hitam bernama Kaori. Saat itu usianya baru 17 tahun. Kaori sedang asyik berpesta dengan teman-teman wanitanya. Berpesta hingga dirinya tak sadar dirinya meminum alkohol melebihi kadar yang seharusnya, hingga dia pun dalam keadaan tak sadar dengan apa yang dia lakukan. Dia pun berhubungan intim dengan seorang pria yang tak diingat wajah dari pria tersebut. Saat dia terbangun pun, Kaori hanya mengingat dirinya tengah asyik di pesta. Tak dingatnya sama sekali dengan insiden berhubungan intim dengan pria yang tak dikenalnya itu. Beberapa minggu kemudian, akhirnya Kaori pun mengalami mual dan muntah-muntah yang tidak jelas, dipikirnya dia sendang tidak enak badan, lalu Kaori pergi ke dokter untuk memeriksakan kesehatannya. Ketika pemeriksaan dokter pun selesai, betapa terkejutnya dirinya ternyata tengah mengandung benih dari pria yang tidak dikenalnya itu. Kaori sangat takut dengan semua yang terjadi, kejadian ini sangat tidak diinginkannya. Kaori masih ingin melanjutkan kuliahnya, menggapai cita-citanya. Bagaimana nanti jika kedua orangtuanya mengetahui jika dirinya tengah mengandung? Dia sungguh ketakutan saat ini. Pulang dari rumah sakit Kaori pun berpikir bagaimana caranya agar pergi jauh dari keluarganya tanpa dicurigai dan mendapatkan uang untuk hidupnya dan si janin untuk kedepannya. Seharian itu Kaori berpikir dengan susah payah, dan dia pun mendapatkan ide yang luarbiasa menurutnya. Keesokan harinya Kaori pergi ke rumah orangtuanya, dan berbohong kepada orangtuanya jika dia diterima di kampus di Pusat Kota, Pusat Kota sangat jauh dari desanya butuh perjalanan berhari-hari untuk kesana bahkan itu menggunakan berbagai macam kendaraan agar bisa sampai ke Pusat Kota. Orangtuanya pun merasa senang serta bangga karena putri tunggal mereka bisa mendaftar ke perkuliahan dan lolos pada anaknya dan mengizinkan Kaori untuk pergi ke Pusat Kota. Kaori merasa senang karena orangtuanya mudah dibohongi. Padahal maksud dia kesana adalah untuk menjauhkan dirinya dari orangtuanya agar tidak mengetahui tentang kehamilannya dan masih bisa mendapatkan biaya hidup dari orangtuanya.

Keesokan harinya, Kaori pun pergi ke Pusat Kota dengan perasaan bahagia. Jika soal finansial, orangtua Kaori merupakan pengusaha sukses didesanya. Jadi semua yang diinginkannya pasti diberikan orangtuanya. Tak terasa, setelah mengarungi daratan,pegunungan lautan dan akhirnya Kaori sampai di Pusat Kota. Tak disangkanya Pusat Kota sekeren ini. Lalu Kaori mencari rumah yang bisa di kontrakkan.

Waktu terus berjalan,perut Kaori semakin hari semakin membesar. Kedua orangtua Kaori masih belum tau soal kehamilan Kaori. Hebatnya lagi, Kaori bisa menjalani semuanya sendiri tanpa bantuan dari keluarga. Melainkan hanya bantuan seoarang teman yang bersebelahan kontrakan.

Tak terasa 9 bulan sudah Kaori mengandung. Dan melahirkan anak laki-laki yang manis dan lucu, bersurai hitam dibagian bawah dan pink dibagian atasnya, pipinya yang chubby memerah dan tawa tak berdosa dari bayi gembul tersebut. Kaori pun menangis bahagia melihat keadaan putranya, dia ngin merawat putranya. Tapi disisi lain, dia harus betul-betul kuliah. Karena uang yang selama ini orangtuanya berikan kepadanya, ditabungnya dan digunakan untuk proses bersalin. Dia bingung harus mencari uang-uang tersebut dimana. Agar dia bisa benar-benar kuliah dan orangtuanya pun tidak curiga. Sedangkan dia tidak bisa bekerja sekarang dikarenakan dirinya baru saja melahirkan.Otaknya benar-benar buntu. Dia pun mengesampingkan pikirannya itu, lalu melihat bayinya putranya tak berdosa itu.

"Aku akan menamaimu Yuuji,anakku."Ujar Kaori mencium puncak kepala bayi manis itu. Dan bayi itupun tertawa. Tangan kecil si bayi menyentuh wajah Kaori.

Our SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang