Part 9

2.3K 177 54
                                    

Hello minna..
Author balik lagi nih.
Gimana keadaan reader semua? Sehat? Tetap jaga kesehatan yah.

Ada yang nanya, thor kenapa ff author yang ini kenapa banyak ke nganunya.. Daripada inti ceritanya,
Author jelasin yah.. Dari awal, emang author bikin konsep buat nganu lebih banyak di ff ini sebagai pemicu permasalahan ceritanya..
Dan emang ini Author sengaja bikin khusus yang 18+ karena ada adegan yang gak seharusnya di baca oleh anak di bawah umur.

Tenang aja, cerita ini juga gak selalu berbau nganu, meskipun memang sedikit di sentil soal nganu. Tapi author bakal fokus ke intinya. Jadi, mulai dari sini ceritanya udah gak akan author terlalu bahas di nganu.

Ok.. Gak usah berlambatan..
Cekidout.
































Malam harinya, Nobara dan lainnya tengah sibuk mencari keberadaan sepasang kekasih yaitu Yuuji dan Yuuta.

"Astaga.. Kira-kira mereka kemana yah? Apa harus lapor polisi?"Tanya Nobara khawatir dengan keadaan bayinya yang polos itu.

"Kita tidak bisa sembarangan melapor jika belum hilang selama 24 jam."Ujar Nanami mengingatkan Nobara.

"Benar apa yang di katakan Nanami-sensei, kita harus menunggu 24 jam agar kita bisa melapor ke pihak hang berwenang."Ujar Junpei menyetujui perkataan dari sang wali kelas.

"Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?"Tanya Nobara kepada sang sensei. Nobara memang selalu khawatir berlebihan jika menyangkut bayinya.

"Kalian tenanglah, kalian masih menggunakan pakaian seragam, ada baiknya jika kalian pulang lebih dahulu sebelum orangtua kalian mengkhawatirkan kalian."Ujar Nanami menenangkan Nobara yang benar-benar tak bisa tenang sekarang.

"T-tapi sensei.."Perkataan Nobara terpotong ketika Maki menengahi perkataan Nobara.

"Kita masih memakai pakaian sekolah, tidak seharusnya jam begini siswa seperti kita masih menggunakan seragam dan berkeliaran ke sana kemari apalagi keluarga kita pasti mengkhawatirkan ke pulangan kita semua, lebih baik kita semua pulang dan nanti melanjutkannya besok."Ujar Maki menenangkan Nobara. Nobara masih ingin melanjutkan pencarian.

"Nanti sensei yang akan melanjutkan mencari, jika sensei menemukan sesuatu yang menjadi petunjuk atau apapun itu, sensei pasti akan menghubungimu Nobara
"Ujar Nanami berusaha meyakinkan Nobara.

"Hm.. Baiklah kalau begitu, hp sensei harus aktif terus yah. Hubungi aku jika sudah ada petuntunjuk"Ujar Nobara, bersiap untuk pulang, di ikuti oleh Junpei, Maki dan Panda.

"Tentu."Ujar Nanami kepada seluruh muridnya. Di pandanginya seluruh muridnya telah pergi pulang, dan kini tersisa dirinya sendiri.

"Hm.. Sebenarnya kau sedang di mana Yuuji?"Tanya Nanami dalam hatinya. Nanami terus mencari keberadaan sang pria manis bersurai pink yang menjadi perwalian sekaligus manusia pertama yang merenggut hatinya.

Nanami terus menelusuri tempat-tempat yang di rasanya cukup untuk menemukan sang pria bersurai pink itu, namun hasilnya tetap sama. Nihil, bagaikan hilang di telan bumi.

Waktu pun tak terasa sudah menjelang pagi, matahari kembali menampakan dirinya sebagai tanda hari telah menjelang pagi. Saat ini pukul 5 pagi Nanami pun belum tertidur semalaman, baru saja dirinya sampai di kediamannya untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah.

Tiba-tiba, bel pintu pun berbunyi. Entah tamu siapa yang datang untuk menemui dirinya di waktu sepagi ini padahal dirinya tak merasa akan kedatangan tamu. Namun, tiba-tiba terbesit di pikirannya.

"Jangan-jangan.."Ujar Nanami yang merasa kantuknya sudah hilang entah kemana, dan kini segera bergegas menuju ke arah pintu, tempat di mana sumber suara itu berasal.

Our SlaveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang