06

9K 1.2K 68
                                    

Cerita ini hanya sebuah fiksi penggemar. Pembaca di mohon mengerti. Karakter di sini juga tidak mencerminkan, kepribadian karakter asli.

°
Happy Reading

Jake hanya berdiam ketika kedua orang tuanya berbicara ini dan itu di meja makan pagi ini, membicarakan tentang bisnis yang tidak ada habis-habisnya. Bahkan di saat seperti ini pun mereka tetap membicarakan bisnis.

Tidak bertanya bagaimana kabar Jake, apa yang sedang Jake lakukan akhir-akhir ini ataupun tentang aktifitas yang Jake lakukan.

"Aku berangkat"

Bahkan ketika kata-kata itu keluar dari mulutnya, kedua orang tuanya hanya menatapnya lalu tersenyum padanya sebelum melanjutkan berbicara tentang bisnis.

Jake melangkah menuju luar rumahnya, kakinya terhenti ketika ia melihat sebuah bingkai foto besar yang tertempel pada dinding ruangan paling besar di rumahnya.

Foto yang diambil ketika ia berumur lima tahun. Foto keluarga pertamanya dan mungkin terakhir, karna sampai sekarang tidak ada lagi foto-foto dirinya dan keluarganya secara bersamaan.

Terkadang ia sempat berpikir bagaimana rasanya menghabiskan waktu bersama dengan keluar? Bagaimana mengobrol tentang hal-hal ringan bersama dengan orang tua?

Bagaimana rasanya jika membicarakan mimpimu kepada kedua orang tuamu? Respon apa yang akan mereka berikan padamu.

Untuk satu kali saja.

Untuk satu kesempatan saja, rasanya Jake ingin merasakan itu semua.

***

Sunoo menghentikan langkahnya ketika ia keluar dari ruangan perpustakaan dan ia melihat sosok Jake yang berjalan, awalnya Sunoo ingin menghindar namun Jake lebih dulu melihatnya.

"Hei, bocah sok pemberani!"

Panggil Jake dan Sunoo terlihat menahan rasa jengkelnya.

"Aku punya nama, tuan sepatu limited edition"

Sunoo berkata dengan wajah kesalnya yang membuat Jake terkekeh pelan.

"Gua juga punya nama"

"Gak peduli"

Sunoo berjalan melewati Jake namun tangannya di tahan oleh Jake yang ngebuat Sunoo natap Jake.

Sekarang apa lagi.

Padahal hari ini ia sudah cukup tenang karna tidak ada yang menganggunya.

"Bagaimana harimu? Apa ada yang menganggumu?"

Tanya Jake sedikit berbisik.

"Bukan urusanmu!"

"Tentu saja urusanku!"

Sunoo menghela nafasnya.

"Dengar tuan sepatu limited edition, aku sedang terburu-buru. Jika kau ingin mengangguku, mari lakukan lain waktu. Jangan sekarang"

I Want You || Jayhoon ft. JakenooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang