Cerita ini hanya sebuah fiksi penggemar. Pembaca di mohon mengerti. Karakter di sini juga tidak mencerminkan, kepribadian karakter asli.
°
Happy ReadingJake membuka matanya dengan nafas yang terengah-engah, keringat dingin bercucuran dari kening sampai pelipisnya. Jake memengang dadanya dan melihat arlogi ditangannya.
Pukul 15.00 sore hari.
Sepertinya ia tertidur di atap sekolah dari jam makan siang tadi.
Jake menutup matanya dan menarik nafasnya dalam-dalam.
Sialnya mimpi itu datang lagi.
Mimpi buruk yang terus menghantuinya.
Mimpi yang selalu membuatnya menjadi ratusan lebih takut dan cemas.
Mimpi yang sebenarnya juga tidak ia mengerti.
Mimpi itu seperti bagian dari dirinya.
Jake akhirnya bangkit dari posisinya dan berjalan keluar dari area atap sekolah, namun langkahnya kembali terhenti ketika ia melihat sosok Sunoo sedang berjalan seorang diri.
"Bocah sok pemberani!"
Jake memanggil Sunoo dan yang di panggil menoleh lalu kemudian melangkahkan kakinya lagi, Jake tidak habis pikir lalu ia mempercepat jalannya agar bisa sejajar dengan Jake.
"Kenapa lo jam segini belum pulang?"
Tanya Jake, sekarang posisi mereka sudah beriringan. Jake melirik ke arah Sunoo yang membawa banyak buku di tangannya tapi ia sama sekali tidak berniat untuk membantunya.
"Bukan urusanmu wahai tuan sepatu limited edition"
Jake terkekeh begitu mendengar jawaban penuh penekanan dari Sunoo.
"Bukan urusan gua ya? Tapi kalo misalnya lo yang jadi urusan gua gimana?"
Sunoo menghentikan langkahnya dan berbalik menatap Jake yang tersenyum padanya.
"Sinting!"
Lirih Sunoo terus jalan lagi, sedangkan Jake berjalan mengejar Sunoo.
"Hidup lo cuma belajar sama belajar doang ya?"
Tanya Jake dan Sunoo tidak memberikan jawaban apapun, mereka berdua kini ada di perpustakaan dengan Sunoo yang tengah mengembalikan buku-buku di tangannya pada tempatnya.
"Lo apa gak bosan? Belajar mulu?"
Jake masih berbicara ini dan itu di belakang Sunoo yang masih fokus.
Hingga buku terakhir yang berada di rak paling atas, ketika Sunoo selesai meletakannya ia kehilangan keseimbangan dan hampir saja terjatuh jika Jake tidak menahannya.
Tangan kanan Jake melingkar pada pinggang Sunoo dan tangan kirinya menahan bahu Sunoo.
Pandangan mereka bertemu dan ini jarak terdekat antara keduanya. Selama beberapa detik keduanya saling terdiam, hingga Sunoo dengan cepat membenarkan posisinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You || Jayhoon ft. Jakenoo
FanfictionGimana kalo dua crazy rich, jatuh cinta sama dua orang yang paling sederhana? Dan mereka sadar, bahwa cinta sejati bukanlah hal yang mudah untuk di beli oleh uang. Kamu bisa membeli apapun yang kamu mau, tapi kamu tidak bisa membeli perasaan seseo...