Cerita ini hanya sebuah fiksi penggemar. Pembaca di mohon mengerti. Karakter di sini juga tidak mencerminkan, kepribadian karakter asli.
°
Happy Reading7 Tahun Kemudian.
"Abang?!"
Jay yang baru saja sampai di rumahnya dan merebahkan diri di kasurnya terkejut begitu mendengar suara teriakan Daniel yang membuka pintu kamarnya dan terlihat melipat kedua tangannya di depan dada.
"Apa sih?"
Tanya Jay dengan nada yang sedikit kesal, hari ini ia terlalu lelah dengan pekerjaannya di tambah Daniel yang terus merengkek padahal Daniel udah berumur awal 20 tahunan.
"Kak Sunghoon kok gak pernah main ke sini, kemarin janji mau temenin Daniel buat beli alat lukis"
Jay menghela nafasnya lalu bangkit dari posisinya, menatap adik satu-satunya.
"Kak Sunghoonnya lagi sibuk sama kerjaan Daniel, lusa kak Sunghoon bakal main kesini"
"Benerkan?"
Jay mengangguk mantap dan membuat Daniel tersenyum senang, sebenarnya bukan sibuk karna pekerjaan tapi sudah tiga hari ini ia dan juga tunangannya itu tidak saling berhubungan.
Terakhir mereka berhubungan adalah membicarakan masalah WO yang berakhir dengan adu mulut yang tidak bisa di hindar antara keduanya.
Mengenal lebih dari tujuh tahun, membuat Jay tau bahwa ia dan juga Sunghoon adalah orang yang sama-sama keras kepala, maka jika keduanya sedang seperti ini biasanya akan ada Jake yang menjadi penengah, namun si bule jadi-jadian itu kini tengah ke luar negri untuk masalah pekerjaan.
Jay mengambil ponselnya, bahkan sama sekali tidak ada pesan apa-apa yang biasanya akan dipenuhi oleh pesan dari Sunghoon.
Benar kata orang-orang, jika mendekati hari yang paling penting dalam hidup kita. Selalu saja akan ada masalah, entah itu kecil atau besar.
Dan Jay yang tidak pernah percaya akan kata-kata itu sepertinya sekarang mengerti. Ia maupun Sunghoon juga sedang dalam fase sensitif akan semua hal.
Jay menoleh ke arah ponselnya yang berdering padahal ini menunjukan pukul 10 malam, panggilan dari satu-satunya wanita yang sangat ia sayangi.
"Halo mah?"
Jay membenarkan posisinya dan ia berjalan keluar balkon kamarnya untuk menghirup udara segar.
"Iya Jay tau, nanti Jay sampaikan ke Sunghoon juga"
Setelah satu setengah jam, Jay mematikan panggilannya kemudian masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan dirinya, mungkin setelah ini ia akan ke rumah Sunghoon untuk meminta maaf.
***
"Hatchii~~"
Sunghoon sedikit menggosok hidungnya yang gatal, demi apapun ia merasa sangat kesal karena flu yang menyerangnya tiba-tiba ditambah ia harus menyelesaikan laporan-laporan penting lainnya.
Satu minggu ini sungguh sangat melelahkan untuk dirinya sendiri, yang membuatnya menjadi lebih sedikit sensitif akan banyak hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You || Jayhoon ft. Jakenoo
FanfictionGimana kalo dua crazy rich, jatuh cinta sama dua orang yang paling sederhana? Dan mereka sadar, bahwa cinta sejati bukanlah hal yang mudah untuk di beli oleh uang. Kamu bisa membeli apapun yang kamu mau, tapi kamu tidak bisa membeli perasaan seseo...