Chapter Sebelumnya
"...Hyung?"
"T-Tae."
***
Kyungsoo tidak ingin percaya dengan apa yang dilihatnya. Di dalam kotak kayu yang ia pegang ada banyak peluru yang sama dengan yang bersarang di jantung appa-nya.
Ia semakin tidak ingin percaya jika pria muda yang merupakan sahabat bahkan sudah ia anggap seperti adiknya sendiri adalah pemilik dari puluhan peluru tersebut.
Tubuh Kyungsoo seolah beku, ia kesulitan untuk menggerakkan kakinya meski otaknya sudah mengirim perintah untuk mundur dengan alarm tanda bahaya saat Taehyung perlahan mendekatinya.
Sreg
Posisi tangan Kyungsoo bahkan tidak berubah meski kotak itu kini sudah tak ada di dalam genggamannya lagi. Taehyung mengambilnya lalu mengembalikan pada tempatnya semula.
Sangat sulit dipercaya tapi inilah kenyataannya.
Jadi, benarkah semua ini?
"Jadi, semua ini benar?"
Kyungsoo sudah bisa menguasai dirinya kembali. Ia membalas tatapan Taehyung. Si pria muda itu tersenyum kala melihat ketakutan luar biasa yang terpancar dari kedua netra Kyungsoo.
"Apanya Hyung?"
Taehyung bertanya santai seolah apa yang baru saja Kyungsoo lihat adalah hal biasa.
"Semua peluru itu milikmu?"
"Kau menemukannya di kamarku Hyung, haruskah ku perjelas lagi milik siapakah semua peluru tadi?"
Rasa takut kini berkolaborasi dengan amarah yang mulai memercik di mata Kyungsoo.
"Jadi benar kau yang membunuh Appa-ku?"
Taehyung menggeleng, bahunya terangkat dengan bibir mencebik. "Bukan aku yang melakukannya. Tapi-"
Taehyung memberika jeda sebelum akhirnya melanjutkan kalimatnya.
"Seseorang melakukannya atas perintahku."
Setelahnya tawa pria muda itu menggema di kamar seluas 10mx10m tersebut. Kyungsoo sama sekali tidak mengenali Taehyung yang ada di hadapannya saat ini. Taehyung yang ia kenal sangat manis dan lembut, bukan psyco seperti ini.
Air mata Kyungsoo menetes membayangkan bagaimana tersiksanya appa-nya ketika itu, saat dimana peluru bersarang di jantungnya lalu mati perlahan.
"Pembunuh! BRENGSEK!"
GREB
Taehyung menangkap dengan mudah pergelangan tangan Kyungsoo yang hendak melayangkan pukulan padanya dengan satu tangan.
Tangan lainnya yang bebas membelai bibir Kyungsoo yang bergetar.
"Ssstt...bibir indah seperti milikmu tidak pantas digunakan untuk mengumpat Hyung."
Kyungsoo menolehkan wajahnya, menyingkirkan jemari Taehyung yang dengan sembrono menjelajah wajahnya.
Ia menyentakkan tangannya membuat genggaman Taehyung padanya terlepas.
Ia mengambil beberapa langkah mundur dan menatap Taehyung dengan penuh benci, amarah dan kecewa.
"Singkirkan tanganmu dariku PEMBUNUH!"
Mendengar teriakan Kyungsoo, Taehyung justru tertawa. Tawa yang lebih keras dan mengerikan dari sebelumnya.
Dalam hati Kyungsoo berdoa semoga Baekhyun, Kriss dan yang lainnya segera datang. Ia ketakutan setengah mati menghadapai Taehyung yang tak lagi ia kenali.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE SHOT (TOGETHER FOREVER)
FanfictionByun Baekhyun dan Do Kyungsoo, dua pria yang tak saling mengenal sebelumnya, pun memiliki jalan hidup yang berbeda. Namun benang merah yang dulu tersembunyi mulai nampak, menarik mereka untuk bertemu dan saling mengenal. Kemanakah mereka akan berakh...