Vote
Pukul sembilan malam Gara tiba dirumah Clara. Saat sampai di pintu belakang, Yuyun langsung mencegatnya dengan tatapan membunuh.
"Elu kenapa baru balik, hah?" tanya Yuyun galak
Gara tersenyum kecil "Malam, mbak"
"Gue tanya kenapa elu baru balik?!" tanya Yuyun lagi
Gara menaruh tasnya dimeja samping kulkas kemudian menuangkan air digelas lalu meneguknya hingga tandas.
"Ada urusan dikit, mbak" jawab Gara akhirnya
"Lu tau nggak, non Clara hampir sakit karena lu nggak ngasih kabar hampir dua hari. Untung ajah ada gue..." Yuyun nampak berpikir sebentar "..bestie nya non Clara" ucap Yuyun bangga.
Gara tertawa pelan. "Tuan sama nyonya ada, mbak?"
"Ada tuh diruang keluarga"
Gara mengeluarkan sesuatu dari tasnya. Yuyun mengintip isi didalam kantong plastik yang ditenteng Gara.
"Apaan, tuh?" tanya Yuyun penasaran
"Oleh-oleh buat Tuan sama Nyonya" jawab Gara
"Buat gue ada, nggak?" tanya Yuyun lagi dengan semangat
Gara kembali membuka tasnya lalu mengeluarkan kantong plastik kecil ditasnya.
"Ini buat mbak sama bang Jono. Teh herbal asli" ucap Gara sambil menyodorkan kantong kecil tersebut.
Yuyun menerimanya dengan sukacita kemudian mengeluarkan isinya. Teh herbal yang masih terbungkus rapih. Yuyun menghirup pelan kemasan teh tersebut dan tercium bau wangi teh itu.
"Makasih ya, Ga" ucap Yuyun kemudian ngacir kearah kompor untung langsung menyeduh teh itu.
"Aku ke Tuan dan nyonya dulu ya, mbak"
Gara langsung membawa langkahnya kearah ruang keluarga tempat majikannya menghabiskan waktu senggang mereka sebelum beristirahat. Saat akan tiba diruang keluarga, Gara mendengar tuan dan nyonya sedang mengobrol. Dengan mantap Gara mengetuk pelan sekat kaca yang membatasi ruang makan dan ruang keluarga.
Saat langkah pertamanya memasuki ruangan tersebut matanya terpaku pada Clara yang ternyata sedang berada disitu juga duduk disamping papanya. Sama dengan Gara, Clara juga terkejut melihat pacarnya yang sudah kembali dari kampung.
"Selamat malam tuan, nyonya" ucap Gara sambil sedikit membungkuk "..selamat malam, non" lanjutnya.
"Oh Gara sudah balik dari kampung" sapa Bill "Baru tiba?"
"Iya, tuan" jawabnya
"Kamu kenapa nggak bilang kalo mau pulang hari ini, saya bisa suruh orang buat jemput kamu dikampung" kata Bill
Gara tersenyum ramah "Nggak apa-apa tuan. Saya kesini diantar saudara saya. Dan ini.." Gara menyodorkan kantung plastik yang dibawanya "..ini oleh-oleh dari ibu buat tuan dan nyonya"
Whulandarry menerima kantung plastik itu lalu membukanya.
"Ini teh herbal, ya?" tanya Whulandarry lalu menghirup aromanya.
"Iya, nyonya"
"Teh herbal asli nggak nih?" tanya Clara ketus. Ia yang dari tadi diam tiba-tiba bersuara. Kesal karena Gara terlihat mengabaikannya.
Bill menatap puterinya dengan tatapan menegur. dan Clara hanya mendengus lalu mengambil satu kemasan teh herbal kemudian menghirupnya seperti yang dilakukan Whulandarry.
"Iya. Asli, non" jawab Gara. Matanya menatap Clara dengan senyum kecil dibibirya. Clara membuang mukanya, ogah membalas tatapannya. Gara tersenyum geli. Sepertinya pacarnya ini sedang ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bodyguard
ChickLit"Ya, nona Clara" jawab si penerima "Kekamarku sekarang" kata Clara dengan kesal "Tapi saya sedang menjemput tuan Satria" "Aku bilang kekamar aku sekarang" Clara menaikan volume bicaranya "Baik" kemudian panggilan ditutup Dua puluh menit kemudian pin...