VOTE !
note : bila ada typo, silahkan kasih tau ya
Clara kembali mewek saat mendengar pertanyaan Satrya. Aletta yang melihatnya kemudian memelototkan matanya lalu menegur suaminya.
"Sat, kamu rese banget deh"
Satrya hanya tertawa sedangkan Gara tersenyum tipis. Ia melirik Clara kemudian mengusap belakang lehernya dengan gugup. Clara masih cemberut dan sesekali perempuan itu melihat kearahnya.
"Emang kalo aku punya pacar, kenapa? Mau kakak hajar lagi?" tanya Clara
"Mana pernah gue hajar pacar lo?"
"Ihh pura-pura lupa. Dulu waktu SMP aku pacaran sama Dito kakak hajar dia ditempat kursus" beber Clara
"Ohh si Dito yang bapaknya itu pengusaha mobil antik ya? Kan udah gue bilang si loser Dito itu deketin lo biar papa bantuin bapaknya yang lagi kolaps sama usaha mereka yang hampir gulung tikar" kata Satrya santai
"Oke. Terus waktu SMA kakak juga hajar Jordi" kata Clara lagi kembali mengungkit
"Anjir lo. Kalo si Jordy emang pantas digebukin. Dia hampir jerumusin lo didunia setannya dia. Emang lu mau jadi cewek nggak bener?" jawab Satrya lagi. Clara kemudian terdiam. Sedangkan Gara merasa tertarik dengan topik kakak beradik itu.
"Emang Clara diapain, Sat?" tanya Gara penasaran. Gara yang penasaran membuat Clara panik lalu menggelengkan kepalanya pada Satrya.
"Si Jordi bangkek itu pacarnya Clara waktu SMA. Clara masih kelas satu kalo nggak salah, sedangkan si Jordi lebih tua setahun dari gue" jika saat itu Clara kelas satu SMA berarti masih berumur lima belas tahun sedangkan Jordi yang katanya lebih tua setahun dari Satrya berarti sudah berumur dua puluh tahun saat itu.
"Awalnya mama sama papa seneng-seneng ajah Clara sama dia soalnya dia keliatan anak baik-baik. Tapi gue punya feeling nggak baik sama tuh anak. Dan bener, belum ada dua bulan mereka pacaran gue pergokin tuh anak lagi pesta narkoboy di apartmen sepupu temen gue" Satria mencomot ice cream vanilla milik istrinya sebelum kembali bercerita "Sayangnya waktu itu nggak ketahuan sama polisi dan gue diemin ajah dan mulai saat itu Clara gue larang ketemu sama dia. Ni anak udah gue kasih tau kalo pacarnya itu pemake tapi tetep ngeyel" kata Satria sambil melihat Clara. Sedangkan yang dilihat hanya menunduk "Puncaknya waktu dia ajakin Clara ke kosannya dia. Gue sama temen-temen gue ngikutin mereka berdua dan pas gue pergokin, si Jordi udah siapin tuh serbuk laknat buat Clara. Lu bisa bayangin seandainya gue nggak ngikutin mereka udah jadi apa ni anak"
Gara menatap Clara dengan tatapan tajam sedangkan Clara masih tetap menunduk. Ternyata pacar polosnya yang manja ini bisa sebodoh itu. Gara tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi seandainya Satria tidak ada saat itu.
"Jadi lu kalo udah punya pacar, harus lu kenalin dulu sama gue baru lu kenalin sama mama papa" kata Satria pada adiknya. Sedangkan Clara hanya mendengus.
==
"Tadi kalian habis dari mana?" tanya Whulandarry. Saat ini mereka semua tengah makan malam bersama.
"Dari kedai es krim, ma" jawab Aletta.
"Clara kok matanya kayak sembab gitu?" tanya Whulandarry lagi sambil memperhatikan wajah puterinya. Clara menatap kakaknya.
"Satria kamu apain lagi sih adik kamu?"
"Enggak diapain kok, ma"
"Kamu loh udah mau jadi bapak..."
"Iya tau ma, kan Aletta lagi hamil" potong Satria dengan nada jenaka yang membuat Bill--papanya seketika tertawa.
"Ya maka dari itu, jangan usilin Clara. Entar malu sama anak kamu masa papanya hobi banget usilin tantenya" kata Whulandarry
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bodyguard
Chick-Lit"Ya, nona Clara" jawab si penerima "Kekamarku sekarang" kata Clara dengan kesal "Tapi saya sedang menjemput tuan Satria" "Aku bilang kekamar aku sekarang" Clara menaikan volume bicaranya "Baik" kemudian panggilan ditutup Dua puluh menit kemudian pin...