16

4.4K 233 35
                                    

VOTE n COMENT

Hari keberangkatan pun tiba. Clara yang sudah tidak sabar menunggu hari ini tiba terlihat yang paling semangat diantara mereka. Whulandarry sudah berada didalam mobil bersama suaminya yang akan diantar oleh Soni—supir mereka. Sedangkan Aletta dan Satria sudah berangkat duluan diantar oleh Jono. Dan dimobil lainnya Clara dan Gara akan diantar oleh pak Irwan.

"Non, hati-hati ya liburannya" kata Yuyun sambil mengecek kembali barang bawaan Clara

"Iya, mbak. Nanti aku bawain oleh-oleh buat mbak yuyun" clara tersenyum kemudian masuk kedalam mobil, duduk dibelakang kemudi. Saat Yuyun akan menutup pintu mobil tersebut tiba-tiba clara menahannya. Ia sedikit menolehkan kepalanya saat melihat gara yang akan membuka pintu samping kemudi.

"Kamu duduk disini" kata clara. Gara menoleh dan memelototkan matanya memberi kode bahwa disitu ada pak Irwan. Clara sedikit terkejut dan mengangkat jempolnya. Ia kembali duduk dikursinya. Yuyun yang akan menutup pintu mobil memberikan raut wajah memperingati sedangkan clara hanya cengengesan.

Perjalanan menuju bandara diisi oleh obrolan-obrolan ringan gara dan pak irwan.

"Sudah lama nggak bertemu, pak" gara membuka obrolan

"Iya, mas. Terakhir ketemu pas saya anterin mas gara ke kampusnya non clara, ya?" kata pak irwan

"Iya, pak. Sekarang bapak masih bekerja?"

"Sekarang saya berkebun mas. Udah nggak dibolehin kerja berat sama anak-anak" jawab irwan "Non Clara apa kabar?"

"Saya baik pak irwan" balas clara dengan ramah "Bu Ratih apa kabar pak?"

"Baik juga, non. Tadi sih sebenernya ibu mau ikut juga ke rumah non Clara tapi pas saya bilang cuman nganterin non sampe bandara, ibu nggak jadi ikut. Titip salam ajah katanya"

Clara tersenyum lembut. Pak irwan dan bu ratih adalah mantan ART dirumahnya. Mereka berdua adalah suami isteri dan bu ratih adalah pengasuh clara sejak ia lahir dan mereka berhenti bekerja pada keluarganya karena umur yang sudah tua.

"Salam balik buat ibu ya, pak. Nanti clara ke rumah bapak sama ibu, ya"

"Iya. Ditunggu ya, non" pak irwan kembali focus pada jalanan.

Saat sampai dibandara mereka langsung cek in dan menunggu di lobby bandara khusus penumpang kelas bisnis bersama lainnya.

"Cla, kamu nggak lupa bawa obat maagh kamu kan?" Tanya mamanya

"Ada kok, ma"

"Tadi kamu sarapannya dikit banget. Ini makan rotinya biar nanti dipesawat maagh kamu nggak kambuh" whulandarry memberikan sepotong roti dipiring kecil untuk clara

"Perutku udah begah, ma. Nanti kalo makan roti yang ada perutku sakit" tolak clara. Kambuh lagi sifat over protektif mamanya. Setiap kali bepergian seperti ini mamanya selalu saja memperlakukan clara seperti anak kecil.

Clara memandangi gara yang duduk disamping satria sedang sibuk dengan handphonenya seperti sedang berbalas pesan dengan seseorang.

'lagi chatting sama siapa?'

Mendapat pesan sigkat dari clara membuat gara menoleh kearahnya. Clara mengangkat alisnya tanda sedang menunggu balasan.

Husband

'Sama ibu'

'Ngabarin kalo ke Bali'

'Ooohh :D'

Clara tersenyum lembut padanya tapi matanya tetap mengawasi sekitar. Lima belas menit kemudian pesawat diumumkan akan berangkat.

"Kamu duduk dimana?" Tanya clara. Gara memperlihatkan tiketnya. "Sebelahan dong"

My Lovely BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang