VOTE & COMMENT
Sepulang Gara dari kebun teh. Sampai dirumah ia melihat ibunya berbicara dengan seorang perempuan. Berjalan lebih dekat ke halaman rumahnya dapat Gara lihat dengan jelas ibunya sedang berbincang dengan Amelia. Perempuan itu adalah anak Pak Lurah. Dari dulu Amelia selalu mengejar-ngejar Gara karena perempuan itu sudah naksir sedari lama.
Melihat kedatangan Gara, senyum dibibir Amelia merekah dan wajahnya seketika berbinar kagum. Ia menyambut Gara dengan tatapan memujanya.
"Gara" sapanya. Gara hanya tersenyum singkat dan menyalami ibunya.
"Kata Ibu kamu baru balik kemarin ya?" tanyanya
"Iya, baru sampe semalam"
Amelia tersenyum lalu menggandeng tangan Gara. "Aku tadi masak sama ibu kamu, loh" beritahunya. Gara meencoba melepaskan rangkulan Amelia dilengannya.
"Ayah sama kakek dimana, mas?" Tanya Corry
"Masih dikebun, bu. Katanya nanti mereka nyusul" Amelia lebih mengeratkan rangkulannya.
"Ayo makan dulu, ga" Amelia menarik Gara masuk kedalam rumah. Ya, Amelia memang tidak memiliki malu jika berkaitan dengan Gara. Ia sudah menyukai Gara sejak kecil. Mereka berdua seumuran dan selalu bersekolah disekolah yang sama.
Sampai dimeja makan, Amelia menyiapkan makan siang Gara sudah seperti seorang istri yang melayani suaminya. Corry tersenyum melihat tingkah Amelia. Walaupun ia tahu puteranya tampak tak nyaman namun dalam hatinya ia ingin lebih jelas melihat seberapa jauh puteranya ebrtahan.
Gara melihat kearah ibunya dengan tatapan minta tolong karena sungguh ia merasa tidak nyaman dengan perlakuan Amelia namun kelihatannya ibunya tidak ingin menolong. Corry hanya melempar senyum.
"Silakan dinikmati, ga. Aku tadi kesini bawa sayur bayam sama kacang panjang soalnya bapak kemarin baru panen, sekalian ajah aku masakin buat kamu" ucapnya bersemangat
Gara hanya tersenyum tipis lalu menyuapkan suapan pertamamnya.
"Enakkan?" Gara hanya mengangguk
"Kok kamu baru balik sih, ga. Padahal dulu kamu bilang bakalan pulang tiap hari sabtu, aku tungguin tapi kamu nggak balik-balik. Emang kuliah kamu lagi padat ya?" Tanya Amelia yang membuat Gara tak berniat untuk menjawabnya. Perempuan ini terlalu cerewet.
"Gara kan kerja dulu sekarang. Ini juga dia pulang karena dikasih cuti sama bosnya" jawab Corry saat Gara terlihat enggan untuk menjawab
"Kerja? Kerja apa? Terus kok kamu nggak pernah bilang sama Amel sih, ga?" tuntut Amelia
"Emangnya kamu siapa? Kepo banget sih" suara dari belakang mereka membuat ketiga orang itu menoleh. Shana masih dengan seragamnya yang masih melekat ditubuhnya mejawab pertanyaan Amelia dengan judes.
Amelia memutar bola matanya malas. Shana dari dulu tidak suka padanya karena Amelia pernah menjahili Shana. Permusuhan mereka dimulai saat Amelia mendorong Shana ke danau karena katanya tidak suka jika Gara membawa adiknya jika mereka bermain bersama dengan teman-teman lainnya.
Melihat kedatangan adiknya, Gara bernafas legah. Peyelamatnya telah datang.
"Mau mas kerja kek, kuliah kek. Itu urusan masku bukan kamu" ucap Shana ketus.
"Kan aku cuma tanya ajah, ngapain kamu yang sewot" balas Amelia tak kalah judes
Shana mendecih "Tapi masku nggak suka ditanya-tanya apalagi yang nanya itu kamu"
Melihat anaknya dan Amelia yang akan bertengkar, Corry kemudian menyuruh Shana untuk naik ke kamarnya namun Shana menolak saat melihat tatapan kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Bodyguard
Romanzi rosa / ChickLit"Ya, nona Clara" jawab si penerima "Kekamarku sekarang" kata Clara dengan kesal "Tapi saya sedang menjemput tuan Satria" "Aku bilang kekamar aku sekarang" Clara menaikan volume bicaranya "Baik" kemudian panggilan ditutup Dua puluh menit kemudian pin...