10

4.7K 213 8
                                    

Vote&Coment

Langit mulai gelap saat Clara tiba dirumahnya. Badannya terasa letih karena jadwal kuliah hari ini cukup padat. Dan hari ini sudah tepat seminggu Gara berada dikampung halamnnya. Mereka berdua selama seminggu ini hanya berkomunikasi lewat vidio call atau pesan singkat saja, namun dari kemarin nomor Gara tidak aktif.

Clara mengeluarkan handphonenya kemudian kembali mendial nomor Gara. Lagi. Hanya suara operator yang didengarnya. Hati clara mulai gelisah dan bertanya-tanya.

tok tok

"Non" suara Yuyun dibalik pintu

"masuk" jawab Clara malas

Yuyun kemudian masuk kekamar Clara. Yuyun melihat raut clara yang sedang bete.

"Tadi kata nyonya non Clara besok ikut sama nyonya ke Bandung" kata Yuyun. Clara mengernyitkan keningnya.

"Ngapain ke Bandung?" tanya Clara

"Katanya nyonya mau menghadiri undangan temannya, non. kayak undangan fesyen fesyen gitu, non. terus non disuruh ikut"

Clara mendengus kemudian kembali berbaring. Yuyun yang dari tadi berdiri terus kemudian duduk dilantai samping tempat tidur Clara dan memperhatikan mimik wajah non'nya. 'kayaknya lagi galau, nih' batin yuyun

"non" panggil Yuyun yang hanya dijawab gumaman. "Non lagi galau, ya?" tanya Yuyun pelan.

"Iya"

"Emang diapain sama si kunyuk?" 

"Jangan bilang kek gitu" ucap Clara ketus. Yuyun menelan ludahnya

"eh..non diapain lagi sama Gara? lagi berantem ya?" tanya Yuyun lagi

"Dari kemarin nggak bisa dihubungin. nggak tau kenapa" jawab Clara

"Emang dasar sialan si kunyuk itu" kata Yuyun keceplosan yang langsung mendapatkan pelototan dari Clara.

"Eh..sorry, non" ucap Yuyun meringis

"Kalo aku susul Gara gimana, mbak?"

Yuyun membulatkan matanya "Janganlah, non. entar nyonya marah"

"Terus gimana dong, mbak? Gara nggak ada kabar dari kemarin" ucapnya merajuk

"Non, tunggu ajah sampe besok pagi kalo Gara belum ada kabar, kita suruh si Jono kekampungnya Gara. suruh tanyain 'Oit, kok lu nggak ada ngasih kabar sama non sih?' gitu" kata Yuyun.

Clara tertawa pelan mendengar usul Yuyun. tapi boleh juga usul itu. Oke, Clara akan menunggu hingga besok pagi.

***

"Mas" panggil Corry

Gara yang sedang mengerjakan miniatur rumah dikamarnya menoleh saat mendengar suara ibunya.

"Iya, bu"

Corry tersenyum melihat miniatur rumah yang hampir rampung.

"Kali ini buat miniaturnya buat siapa, mas?" tanya Corry

"Nggak kok, bu. pingin buat ajah" jawab Gara sambil merapihkan bagian atap miniatur rumahnya.

"Masa? jangan bilang mas lagi buat minatur rumah masa depan mas sama istri mas" Goda corry

Gara terbelalak mendengarnya. ia menggaruk belakang lehernya dengan salah tingkah

"Nggak mungkin loh kalo kamu cuma iseng buat ginian sampe nggak keluar kamar dari kemarin malam. serius banget ngerjainnya" tambah ibunya

"Em... nggak kok,bu... nanti miniaturnya mau aku bawa kekampus" elak Gara

"Iya, deh. ibu percaya ajah" kata Corry "Mas, besok jadi temenin ibu kan?"

My Lovely BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang