17

3.5K 262 15
                                    

VOTE !

"Jangan lepasin tangan kamu"

"Ini gimana sih setirnya kok belok-belok sendiri"

"Kakiku nggak bisa ngayuh"

Begitulah kira-kira celotehan yang keluar dimulut Clara. Gadis itu begitu ketakutan belajar mengendarai sepeda namun enggan turun membuat Gara harus sabar mengajarinya.

"Tangan kamu pegang stang sepedanya" kara Gara disampingnya.

"Ini stangnya belok-belok sendiri udah aku pegangin"

"Kamu yang lurusin setangnya biar jalannya nggak belok-belok" tangan kanan Gara berada disamping stang sepeda sedangkan tangan satunya berada ditempat duduk boncengan.

"Eh..ehh...ada lubang" jerit Clara. Lubang didepannya terhindarkan setelah Gara membelokan setir sepeda

"Itu remnya jangan lupa ditekan" sepeda terhenti saat Clara langsung menekan rem membuat keduanya oleng dan hampir jatuh.

"Susah banget sih" sungutnya. Gara menatap pacarnya

"Awal-awal emang susah tapi kalo udah tau udah gampang bawanya" kata Gara "Yuk istirahat dulu"

Clara turun dari sepeda kemudian mereka kembali duduk di batang pohon. Clara mendekatkan tubuhnya pada Gara. Tangannya memeluk erat lengan Gara dan kepalanya bersandar dibahu Gara sambil melihat pemandangan senja keemasan dihadapan mereka. Sebentar lagi matahari akan segera terbenam.

"Kamu tau nyetir sepeda dari umur berapa?" Tanya Clara

"Dari kecil. Umur lima tahun aku udah tau bawa sepeda roda dua"

"Diajarin siapa?"

"Belajar sendiri"

Clara menatapnya tak percaya "Pasti diajarin sama papa kamu"

"Enggak kok aku emang belajar sendiri. Cuma sepeda mah gampang"

"Terus kamu tau nyetir motor sama mobil siapa yang ajarin?" tanyanya lagi

"Kalo motor diajarin sekali sama ayah terus aku coba-coba bawa motor temen sampe jadi. Kalo nyetir mobil diajarin sama kakek" jawab Gara

Clara kagum mendengarnya. "Nanti ajarin aku nyetir mobil ya, Ga"

Gara menatapnya kemudian terkekeh "Diajarin sepeda ajah kamu ngomel-ngomel panik kayak gini, gimana nanti mau diajarin nyetir"

Clara cemberut. "Yaudah ayo ajarin aku nyetir sepeda lagi sampe bisa. Tapi janji kalo aku udah bisa nyetir sepede kamu ajarin aku nyetir mobil" ia berdiri lalu menarik tangan Gara. Gara dengan segaja melemas-lemaskan tubuhnya.

"Ayo berdiri, ajarin aku lagi"

"Udah sore banget ini. Besok ajah"

"Nggak mau. Sekarang ajah" tolaknya

Dengan sekali hentakan dari Gara membuat Clara terduduk dipangkuannya. Clara kaget dan matanya menatap manik mata. Kedua pasang matang itu saling bertatapan. Clara dengan tatapan terkejut sedangkan Gara dengan tatapan lembut. Wajah mereka sangat dekat hingga membuat kedua hidung mancung mereka nyaris menyentuh.

"Aku pengen banget cium kamu" ucap Gara dengan suara beratnya. Clara menggigit bibir bawahnya.

"Na-nanti diliat orang" kata Clara pelan dengan kepala yang menunduk.

"Kenapa kalo diliat orang?"

Clara menatap Gara dengan sedikit terkejut. "Kamu nggak takut kita ketahuan?"

"Kamu takut?"

Clara kembali menunduk.

"Kalo takut seharusnya dari tadi kamu nggak nempel-nempel terus sama aku udak kayak prangko" Gara tertawa pelan melihat pipi kekasihnya yang sudah semerah tomat. Ia menyentil pelan kening gadisnya membuat Clara mengaduh.

My Lovely BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang