09. Kok gak sampe-sampe?

1.6K 358 18
                                    

"LEPASKAN AKU DUKUN SIALAN! DUKUN GENDENG TIDAK TAHU MALU!!" Eliza di ikat oleh matra. Ia tidak bisa lepas saat kurungan mantra itu membuatnya kepanasan.

"Lumayan menyeramkan. Aku tidak punya stok kuntilanak lagi, mereka sudah bebas dari kontrak kerja denganku. Jadi aku membutuhkan yang baru, apalagi kuntilanak perawan, pasti lebih menyeramkan saat marah. Kuntilanak yang dulu kan janda anaknya banyak, ribet kalau nugas harus bawa anak"

Eliza benar-benar marah, ia mencoba berontak tapi rupanya mantra itu sangat kuat.

Sudah beberapa kali Eliza memanggil nama Yoya dan Ofi, tapi keduanya tak kunjung juga datang. Sampai-sampai Eliza berfikir untuk tidak mau lagi berteman dengan mereka karna mereka egois dan tidak memperdulikan temannya yang sedang dalam kesulitan.

"Panggil saja teman-temanmu. Aku tak masalah jika ada tiga kuntilanak perawan yang siap menolongku"

"DUKUN KEPARAT! LEPASKAN AKU DAN MANTRA PADA KAOS KUTANGKU!"

"Tidak bisa. Soal mantra pada kaos kutangmu, itu sudah di bayar lunas oleh nenekmu. Jadi aku tidak bisa melepas perjanjian"

Eliza benar-benar lemah, ia tak bisa berbuat apapun sampai ia pasrah saja jika dukun itu akan menjadikannya budak.

Dukun itu mengambil paku besar yang berbeda dari paku biasanya. Tentu saja paku itu memiliki penangkal khusus agar para hantu sejenis kuntilanak bisa ia kendalikan.

"Sebentar ya, saya mau cuci dulu pakunya. Jorok nih bekas kepala si kuntilanak janda bodong, mana banyak kutunya palanya. Jadi nempel di paku"

...

Di tempat lain, sebelum Agnes meminta Kevin untuk mengantarnya ke hutan terlarang, Kevin sudah lebih dulu memberi kabar bahwa ia tidak bisa menjemput Agnes di karenakan anak buahnya masuk rumah sakit akibat tabrak lari.

Agnes benar-benar bingung harus meminta bantuan siapa. Tidak mungkin kan pada para readers? Apalagi author.

Ia duduk di halte sambil berfikir jernih, siapa yang dapat menolongnya?

"Agnes sampai kapan kita berdiri disini? Ini sudah satu jam lebih, apa kau menunggu pesawat berhenti disini?" keluh Yoya.

"Iya, bahkan aku bosan hanya melihat kendaraan lewat-lewat saja. Tidak ada yang menarik disini" timpal Ofi.

Sebuah mobil mewah berhenti tepat di pinggiran halte. Si pemilik membuka kaca mobilnya lalu tersenyum di hadapan Agnes. "Mau kemana sayang? Mau daddy antar?" itu Arven. Sungguh melihat tampang Arven yang berakting seperti sugar daddy malah membuat Agnes jijik jadinya.

Pria itu segera membuka pintu mobilnya, ia keluar lalu menghampiri Agnes. "Di tanya kok diem aja? Bisu lu?"

"Apaan sih. Ngapain kamu berhenti disini?"

"Mau anter lu balik lah! Ayok balik"

"Ck! Gak mau. Aku gak mau pulang sama kamu. Pergi sana hus!"

"Buset udah kaya itik aja gua di usir begitu. Lu nunggu siapa sih Nes disini? Nunggu om-om? Atau nunggu cowok yang ribut sama gua itu?"

"Namanya Kevin"

"Jadi lu nunggu dia? Dari pada lama mending udah balik bareng gua aja yuk? Gua janji gak akan macem-macem, asli cuman anter lu balik aja"

"AGNES PERGI BERSAMA DIA SAJA? BAGAIMANA? DIA PASTI MAU KOK DI AJAK KESANA UNTUK MEMBANTU ELIZA. DIAKAN MENYUKAIMU, PASTI DIA MAU BERBUAT APAPUN UNTUKMJ. AYO AJAK DIA SAJA" usul Yoya heboh sekali.

"Gak! Aku gak mau. Cowok mesum ini? Cih!"

Arven bingung, Agnes seperti berbicara pada seseorang padahal tidak ada siapapun di sebelah kirinya. "Nes jangan bertingkah kek orang gila deh, ayo tinggal masuk mobil nanti gua anter sampe tujuan"

SAD GHOST 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang