12. Mengalihkan dukun👻

1.4K 364 21
                                    

"Akoansnalqoqoannayqycacfqt" Dukun itu sedang fokus membaca mantra, ia memejamkan matanya berhadapan dengan kendi berisi air panas bercampur kembang-kembangan.

Arven nampak bingung melihatnya. "Itu orang ngapain komat kamit gitu kaya dukun?" gerutunya terheran.

"Emang dukun"

"HAH?" Agnes buru-buru mendekap mulut Arven karna takut-takut keberadaan mereka di ketahui.

"Kamu jangan berisik!" Setelah mengatakan itu, Agnes melepaskannya kembali.

"Itu beneran dukun? Terus kesini lu mau ngapain? Lu mau ngajak gua pesugihan ya? Maaf ya, gua udah kaya raya. Ngapain pesugihan? Gak nyangka gua sumpah, kok bisa cewek secantik lu mainan'nya pesugihan sih? Sedih gua Nes liat lu kek gini"

"Ck! Kamu gak usah dramatis gitu deh. Itu di dalem sana ada temen aku di kurung sama matra gaib dukun itu"

"Temen lu di kurung? Cewek?" Agnes mengangguk, "Cantik gak?" Arven menaik turunkan halisnya sambil sesekali menyisir rambutnya dengan jarinya.

Dasar playboy!

Bola mata Agnes berputar malas. Tidak penting rasanya menjawab pertanyaan dari Arven. Kalau dia tahu, pasti dia menyesal telah menanyakan apakah Eliza cantik atau tidaknya.

"Ciyeh cemburu hahahay!" godanya.

"Kepedean banget kamu. Kamu yakin mau kenal sama temen aku? Dia cewek!"

"Boleh deh. Cantik kan?"

"Nanti aku suruh dia liatin wujudnya depan kamu"

"Mak-maksud lu?"

"Dia kuntilanak"

"WHAA...." Agnes menutup kembali mulut Arven rapat-rapat. Pria itu benar-benar berisik! "Aswjajaioa..."

Agnes tetap fokus melihat ke arah sana, ia dapat mendengar Eliza berteriak meminta pertolongan bahkan menyebut-nyebut nama kedua temannya seperti Yoya dan Ofi.

Tapi sayang sekali Yoya dan Ofi tidak bisa masuk, karna jika mereka masuk, pasti mereka akan di tangkap juga, lalu di jadikan budak.

"Arven, kamu bisa kan alihin dukun itu?"

"GIMA....NAHHHHWWSLK"

"Arven jawab yang bener!"

Arven melepaskan tangan Agnes kasar. "Gimana gua bisa ngomong bener sementara mulut gua di tutup tangan lu! Huh!"

"Jadi gimana, kamu bisa kan alihin dukun itu? Biar aku masuk?"

"Gua alihin gimana?"

"Kamu tantangin dia kek biar keluar. Aku masuk ke dalam"

"Hah? Gak Nes! Gua gak mau jadi makanan hantu-hantu peliharaan'nya"

"Arven plis"

Ah sungguh, melihat wajah Agnes yang seperti memohon itu malah membuat Arven gemash jadinya.

Bahkan Arven sempat berfikir, apakah Agnes manusia atau bidadari dari kayangan? Mengapa cantik sekali mirip author? Ah Arven terlalu lebay, author jadi malu-malu bagong gini jadinya kan.

"Oke iya, gua teriak aja nih disini? Tapi ngomong apa?" Agnes mendekat lalu membisikan sesuatu tepat di samping telinga Arven. Pria itu mengangguk paham, meskipun ragu tetap ia lakukan. Semuanya ia lakukan demi Agnes seorang.

Agnes bersembunyi di tempat agak jauh. Ia rela terhimpit bebatuan besar, asal rencananya sesuai ekspestasi.

"HEY DUKUN JELEK? LU TUH GAK BECUS JADI DUKUN, GUA MINTA PELET BIAR CEWEK-CEWEK NEMPEL EH MALAH IKAN-IKAN YANG NEMPEL. PENIPU! GAK TAU DIRI! GAK TAU MALU!"

SAD GHOST 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang