11. Sampai di GUA👻

1.5K 377 22
                                    

Hari semakin gelap, signal di dalam hutan benar-benar sulit. Harusnya Agnes sudah pulang malam ini, tapi karna insiden hujan yang lumayan memakan waktu, jadi ia masih di dalam hutan bersama Arven juga kedua teman hantunya.

"AGNES AWAS!"

Saat ranting dari atas pohon hendak jatuh ke bawah dan mengenai kepala Agnes, pria itu langsung menarik Agnes dalam pelukannya.

Wajah keduanya kini begitu dekat. Arven merasa jantungnya tak aman. "ISH LEPASIN!" Agnes mendorong Arven kasar.

"Sorry-sorry. Itu tadi kalau gak gua tarik lu, bisa-bisa pala lu jadi korban ranting pohon itu"

Agnes tersenyum paksa. "Iya iya makasih udah nolongin"

"Sama-sama Cacar"

"SIAPA CACAR? AKU GAK CACAR!"

"Calon Pacar" Arven menaik turunkan kedua halisnya seolah menggoda.

Bola mata Agnes berputar malas. Bisa-bisanya pria menggombali Agnes di dalam hutan seperti ini.

Keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Sebenarnya sejak tadi tangan Agnes menggenggam tangan Arven, hanya saja gadis itu tak menyadarinya.

"Seandainya saja Joko mati, lalu bergabung menjadi hantu. Aku pasti akan berpegangan tangan seperti Agnes dan mas Bram" ucap Yoya berandai-andai.

"Mas Bram saha?"

"Ck! Kau buta ya? Itu yang sekarang membantu Agnes dan kita!"

"Dia ARVEN. Kau benar-benar pikun sekaligus bodoh Yoya. Lebih baik kau diam saja"

"Kau ini marah-marah terus Ofi. Sebenarnya aku ini pintar, tapi karna berteman denganmu dan Eliza, aku jadi ikut-ikutan bodoh"

...

Di tempat dukun itu, Eliza di siksa habis-habisan. Ia di pecut dengan tali bermantra, tidak lupakan juga di siram air mantra yang akan membuat Eliza kepanasan luar biasa.

"HENTIKAN! KENAPA KAU MENYIKSA'KU?"

"Ini latihan, ibarat monyet, kau adalah monyet yang di latih untuk menghasilkan uang."

"Kurang ajar! Kau menganggapku monyetmu?"

"Lalu kau maunya, aku anggap apa? Tidak mungkin kan aku anggap kekasihku? Biar sakti begini saya masih normal"

CETARRR!! CETARR!!!

Pecutan itu terus di pecutkan pada tubuh Eliza. Hingga ia benar-benar tersiksa luar biasa. Gunanya agar Eliza berada dalam kendalinya.

"Pakunya masih di rendem, sabar ya. Kau pasti tidak sabar kan memakai paku itu?"

Eliza sudah sangat lemah. Ia pasrah saja jika harus benar-benar di jadikan budak oleh dukun keparat itu. "Rasanya di paku se-seperti apa?"

"Tenang saja, rasanya seperti di gigit semut. Sakitnya hanya sementara saja, nanti juga terbiasa. Dan ya, jika pagi sampai sore, kau bisa menjadi manusia. Malamnya kau akan menjadi kuntilanak yang mengerikan, jahat dan brutal. Menyenangkan bukan?"

"TIDAK! AKU TIDAK MAU MENJADI KUNTILANAK JAHAT. AKU MAU MASUK SURGA!!!"

"HAHAHA kau ingin ke surga? Surga itu adalah dunia, itu sebabnya aku ingin abadi di dunia ini"

"KAU DUKUN GILAAAAA TIDAK TAU DIRI, LEPASKAN AKU!! Arghhhhhhhh..."

Eliza terus di siksa habis-habisan. Dukun itu benar-benar menginginkan Eliza menjadi budaknya, disana tidak hanya ada Eliza tapi ada beberapa tuyul, genderuwo, sunder bolong bahkan hantu-hantu lainnya yang sedang menjadikan Eliza tontonan.

SAD GHOST 3 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang