Makan Siang

955 72 2
                                    

Siang hari, ketika matahari tepat di atas kepala. Sepasang suami istri yang kini sedang berbulan madu, sepertinya tidak diselimuti oleh rasa bahagia. Kenapa begitu? Sejak percakapan singkat tadi pagi, mereka berdua menjalankan aktivitas masing-masing tanpa berbicara satu sama lain.

Sang istri yang sedang duduk di depan laptop yang khusus dibawanya ke tempat ini, sedang berselancar mencari pekerjaan yang mungkin sesuai dengannya ketika pulang nanti ke ibukota.

Sementara itu, sang suami di sisi lain, dengan santainya memainkan handphonenya untuk memainkan game yang baru saja dia download untuk mengisi waktu kosongnya kali ini.

Jam menunjukkan pukul setengah satu siang, sang istri mematikan laptopnya, lalu berdiri sambil meregangkan badannya, dan berjalan menuju ke arah dapur.

Sang suami yang melihatnya, mematikan handphonenya, dan menaruh benda itu di saku celananya. Kemudian, sang suami mengikuti langkah sang istri menuju dapur.

Di dapur, sang istri memakai apron yang ada di situ, dan mulai memasak. Sementara sang suami yang melihatnya merasakan getaran-getaran yang aneh.

Sang suami memutar otaknya untuk mendefinisikan getaran-getaran ini dan ingin tau kenapa getaran-getaran ini ada? Otaknya yang memproses dan mengingat segala hal yang sebelumnya terjadi seperti memberikan jawaban.

'Hal ini mungkin karena kamu tidak pernah terikat dengan wanita setelah orang itu beberapa tahun yang lalu. Dan jika diingat-ingat, setelah ikatan dengan wanita itu terlepas, kamu hanya terikat dengan wanita hanya sebatas klien.'

Pikirannya meminta sang suami melakukan hal-hal romantis seperti mendekati sang istri, menutup matanya, bertanya ini siapa, jika sudah dijawab sang istri, tangan yang menutup mata bergerak membalikkan badan sang istri, menciumnya, dan katakan kalau akan membantunya.

Walaupun pikirannya meminta hal itu, pikirannya kembali mengingat tentang kontrak. Ya, kontrak.

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh kedua pihak :

....
Peduli terhadap sesama terutama berkaitan tentang percintaan.
....

Sang suami menghela nafas, dia bertanya-tanya, kenapa seperti ini? Dia menikah, tapi tidak merasakan apa yang ada di pernikahan?

Sang suami menundukkan kepalanya. Tak berselang lama, sang suami menaikkan kembali kepalanya, dan mengambil handphonenya yang ada di saku.

Sang suami membuka aplikasi kamera, mematikan cahayanya, dan langsung memfoto sang istri walaupun yang terlihat hanya bagian belakang.

Sang suami keluar dari dapur, dan kembali ke posisinya sebelumnya.

Beberapa menit kemudian, sebuah pesan masuk ke handphone sang suami melalui salah satu aplikasi pesan yang sedang digandrungi.

Pesan itu berasal dari sang istri, sang suami kaget. Sang suami memandang sang istri yang sudah duduk di meja makan. Sang suami sedikit tersenyum memandangnya. Sang istri yang merasakan dia dipandangi, dan disenyumi demikian, terlihat memerah dan malu-malu.

Sang suami berdiri, dan berjalan menuju meja makan. Ketika sudah berhadapan satu sama lain, sang istri berkata, "Hanya ini yang aku bisa buat."

Sang suami terkejut, dia bertanya-tanya dalam pikirannya. 'Hanya ini? Kamu menghidangkan lebih dari tiga menu yang variatif, dan kamu bilang ini hanya?'

Sang suami yang sudah mulai tergoda dengan banyaknya makanan di meja makan, segera bertepuk tangan kecil, lalu menundukkan kepala sembari berucap dengan semangatnya, "Ittadakimasu."

Sang suami memakan dengan lahap apa yang dihidangkan sang istri, sang istri merasa bangga kepada dirinya sendiri melihat apa yang ada dihadapannya.

Sang istri bertepuk tangan kecil, menundukkan kepalanya, dan juga berucap, "Ittadakimasu." dengan tenang setelah beberapa saat menyenyumi sang suami yang sangat mempesona.

.....

Makan siang selesai, cucian piring pun sudah dibersihkan. Sang istri ingin kembali duduk dihadapan laptopnya untuk mencari pekerjaan.

Namun, ketika dia kembali ke ruangan dimana laptopnya bertempat, sang istri melihat sang suami duduk di kursinya, yang tepat berhadapan dengan laptopnya, ya.. walaupun tidak menyala, tetap saja.

"Kenapa kamu duduk di situ?" tanya sang istri.

Sang suami yang mendengar itu, menundukkan kepalanya sembari berkata. "Apakah kamu tidak senang kita disini?"

Sang istri hanya terdiam mendengar itu.

Melihat tidak ada tanggapan dari sang istri, sang suami kembali berkata.

"Apakah kamu ingin cepat-cepat pulang?"

Mendengar pertanyaan kembali dari sang suami, akhirnya sang istri membuka suaranya untuk menjawab pertanyaan dari sang suami. "Entahlah, aku tidak tau. Tapi yang jelas, aku ingin membicarakan sesuatu denganmu, Shinichi."

"Ingin membicarakan apa?" tanya Shinichi kepada sang istrinya yang kini sudah duduk dihadapannya dengan kursi yang sebelumnya Shinichi pakai untuk duduk waktu mereka sedang diam-diaman.

"Sejak aku ke Amerika Serikat setelah hancurnya organisasi. Tidak ada waktu selain bekerja yang kulakukan. Bukan, ini bukan karena aku dikekang oleh pekerjaan, tapi karena aku tidak ingin terlalu melihat dunia. Aku ingin fokus kepada pekerjaan waktu itu. Karena demikian, kebiasaan itu seperti sudah melekat denganku. Setelah menyetujui kontrak itu, aku tidak bekerja lagi di laboratorium itu. Aku tau, aku akan dibawamu ke Jepang. Aku senang kembali ke sini, namun seperti yang aku katakan sebelumnya, kebiasaan itu seperti sudah melekat denganku. Aku perlu pekerjaan, Shinichi." Jelas Shiho panjang lebar kepada Shinichi. Shinichi yang mendengar itu, menarik tubuh Shiho untuk berdiri, dan memeluknya.

"Kalau hanya itu, kamu bisa bilang kepadaku. Kamu bisa menjadi partnerku dalam menyelesaikan kasus." kata Shinichi saat memeluk Shiho dengan erat.

Shiho memandang wajah Shinichi, wanita itu memegang pipi Shinichi dengan lembut. "Maafkan aku, Shinichi. Aku tidak terlalu ingin melihat kematian."

Shinichi yang mendengar itu, sedikit tersenyum. Tangan dari detektif itu kini juga ada di pipi Shiho.

"Shiho, kamu cantik. Banyak pekerjaan yang kamu bisa lakukan." kata Shinichi, sebelum bibirnya melaju ke depan untuk mendapatkan bibir dari Istrinya.

Entah apa yang dipikirkan Shiho, dia malah membuka mulutnya. Apa yang dilakukannya itu, berakibat dengan terjadinya percumbuhan antara dua orang berjenis kelamin berbeda itu.

Di tengah kenikmatan, Shinichi tiba-tiba berhenti. Dia menarik wajahnya menjauh dari Shiho. Dan menaruh tangannya yang sebelumnya ada di pipi Shiho, menjadi ada di tangan Shiho.

"Shiho, aku tau pekerjaan yang cocok untukmu."

Catatan :

Ittadakimasu = "Saya dengan rendah hati menerima." (Biasanya diucapkan sebelum makan)

Detektif Conan : Kawin kontrak Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang