06 : cooperation

1.4K 372 149
                                    

"Yallah, Lucas pengen kawin..."

Mark sontak menoyor dahi Lucas. "Kerja dulu bego. Kawin juga butuh duit, bukan cuma cinta doang" omelnya menasehati.

Hangyul mengangguk, menyetujui ucapan Mark. "Mungkin si Lucas, mau jajanin istrinya mekdi pake cinta dia" ledek Hangyul diikuti tawa Mark.

"Oh bener, cinta Lucas kan unlimited." imbuh Hendery dan tertawa bersama.

"Bangsat"

Tok tok tok!

Hening.

Mark, Dery, Lucas juga Hangyul terdiam seketika. Mereka berempat saling bertatapan seolah sedang bertelepati.

Hendery berinisiatif menjawab. "Siapa?" tanyanya.

Tok tok tok!

Lagi, ketukan sebanyak tiga kali itu terdengar dari arah pintu di depan, tempat mereka duduk. Hangyul menyenggol lengan Lucas.

"Sok, buka sana" perintah Hangyul.

Lucas mendelik kaget. "Sianjing?! Nanti kalo yang keluar dajjal gimane?!" jawaban yang sebenarnya ngawur.

"Ya, kiamat lah"

Mark mendengus. "Enteng bener, berasa gak punya dosa ye njing" cibirnya dijawab cengiran Hendery.

Tok tok tok!

"Ah, lama kalian. Gua aja deh" final Hangyul dan berjalan menuju sumber suara.

"DARITADI DONG NYING"

Hangyul sampai didepan pintu. Diraihnya knop pintu, sesaat jantungnya berpacu lebih cepat. Ia takut jika terjadi sesuatu diluar dugaan.

Hangyul menutup matanya. Tangan kanannya memutar knop pintu, lalu mendorongnya secara perlahan. Hingga, sebuah suara menginterupsi.

Kriet...

"Kak?"

🥀

"Seperti mati lampu ya sayang, seperti mati lampuuu~"

"Cintaku padamu ya sayang—"

"Seperti sempak biruu~"

Plak!

"Goblok kok diembat sendiri" semprot Dejun setelah menggeplak kepala Serim.

"Ya kalo mau berbagi ya sabi" balas Serim tak mau kalah.

Grekkk...

Changbin menempelkan jari telunjuknya ke bibir, bermaksud memberi instruksi untuk diam. Sesuatu telah terjadi.

"Jam berapa?" tanya Changbin.

Dejun melirik jam tangannya. "Jam delapan kurang 20 menit" jawab Dejun.

"Kita balik aja gimana? Kan janjinya paling lambat jam delapan?" usul Dino dan menatap keempat temannya.

"Setuju. Lagian nggak mungkin seharian ini kita bakal nemuin kuncinya" sahut Hyunsuk.

Tok tok tok!

"Kak!"

"Bukain ini cepet!"

[2/2] tweede huis, 99-00 linersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang