•°2.Gulir Kemalangan°•

12 1 0
                                    

"Bersabarlah! Kesabaran yang dilandasi dengan keimanan dan ketakwaan, akan berbuah keberkahan.
Sebaliknya, Bila ujian dijalani dengan bermacam keluhan dan tentangan akan menghasilkan ketumbangan"

🌿🌿🌿


Selepas sholat Dhuhur di mushola Rumah Sakit, Kiya dan Salma duduk di pinggiran mushola sembari menikmati semilir angin yang menyejukkan.

"Kak" Kiya menoleh kearah Salma disampingnya "Salma beli nasi dulu ya, buat makan makan kita"

Setelah mendapat anggukan dari Kiya, Salma beranjak melangkah "Hati Hati!" peringat Kiya pada Salma yang masih dekat, Salma mengangkat jempolnya tinggi tinggi tanpa menoleh lagi.

Salma singgah ke warung pinggir jalan di depan rumah sakit, membeli 2 nasi bungkus dan 2 botol air mineral.

Setelah selesai membeli, Salma kembali lagi ke tempat semula dia berada bersama Kiya sambil menenteng kresek.

"Salma!" merasa namanya di panggil, dia menoleh memastikan, memicingkan mata takut ternyata dugaannya salah.

Salma terkejut, membulatkan mata saat dari kejauhan ia melihat sosok yang sangat dikenalnya berlari menghampirinya. Itu ayahnya.

"anak kurang ajar! beraninya kau kabur dari rumah! Dasar gak tau di untung, anak pembawa sial!, mana kakakmu"

Salma mendengar umpatan ayahnya, memutuskan berlari untuk menyeberang jalan. tak melihat kanan dan kiri ia tidak tahu jika dari arah kanan ada motor ugal-ugalan dan dari arah kiri ada mobil yang melaju dengan kencang di atas batas normal. Hingga setelah itu terjadilah kecelakaan.

Salma tertabrak motor dan tubuhnya terlempar ke atas kap mobil yang melaju dari arah kiri hingga jatuh terpental ke aspal dengan darah merembes di mana-mana termasuk mengotori mobil sipengendara.

Si pengendara motor kembali melaju meninggalkan tanggung jawabnya begitu saja. Adapun Sugiyono, pria itu malah meninggalkan dan kembali berbalik arah.

Di lain tempat, Kiya yang menunggu Salma belum datang sejak tadi merasa jenuh dan memutuskan berjalan-jalan ke taman sembari melihat indahnya berbagai bunga yang ditanam.

Tiba tiba setelahnya, terdengar suara heboh suster-suster dan beberapa perawat yang mendorong brankar dari arah luar masuk ke dalam.

Deg

Tiba-tiba perasaan Kiya mulai tak nyaman, gadis itu memutuskan menyusul korban dan perawat yang mendorongnya.

Betapa terkejutnya Kiya, saat tahu korban itu adalah Salma, Adiknya sendiri.

Kiya menangis histeris meratapi cobaan datang padanya secara bertubi-tubi.

Kiya hidup sebatang kara dalam luasnya kota kudus ,karena dokter mengatakan jika Salma, adiknya divonis koma dalam jangka waktu panjang dan tak dapat di prediksi kapan akan sadar.

Kendala biaya untuk pengobatan Vita, Kiya berjuang sendiri mencari pinjaman sana sini, namun tetap tidak ada yang mau meminjami.

Bila kiya mencari pekerjaan sendiri guna melunasi biaya Vita, tak mungkin akan cukup bila hanya dalam jangka waktu sesingkat ini, sebab dirinya hanyalah gadis tamatan SMA yang tidak bisa apa apa.

Tak ada cara lagi. dengan terpaksa, Kiya meminjam uang pada seorang rentenir sekitar, ia juga harus siap menerima risiko bunga ditambah setiap bulan jika tak bisa bayar.

Ketulusan Hati Wanita Syar'iTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang