Tiga Belas

102 6 1
                                    

Malam itu Bang Bima sedang bersantai di kamarnya sambil mendengarkan lagu, ia teringat dengan janjinya satu minggu yang lalu untuk mengajak Kak Celline pergi berlibur bersama, ia akhirnya memutuskan untuk menelpon Kak Celline

Bima is Calling.....

"Hallo Celline"

"Iya Hallo gimana Bim?"

"Kamu lagi sibuk gak Cell?"

"Engga juga, emangnya ada apa tumben nelpon bim"

"Oh oke, ini eh gue mau nanya tentang rencana liburan bareng kita"

"Oh itu, weekend ini aja gimana ke tempat yang deket-deket aja"

"Lo bisa? Gue bakal siapin tempatnya lo terima beres deh Cell BTW kita cuma mau berdua?"

"bisa lah, minggu ini gue free ko, kita berdua aja Lo emang mau ngajak satu RT?"

"Ya enggak cuma kalo kita berdua doang gue senengnya berlipat ganda"

"apaan nih ngegombal lo?"

"Engga gue cuma jujur doang, Oke deh kalo gitu Cell nanti gue jemput lo"

"Siap Bim"

"Yaudah Cell udah dulu ya nice dream bye"

"Bye"

***

Hari ini hari pertama kelompok Ihza berlatih untuk praktek teater, seperti yang sudah disepakati mereka akan berlatih di rumah Ihza, ihza sangat senang ia memang sangat menunggu hari ini tiba dia akan mengajak Senna untuk bertemu mamanya. Karena kendaraan yang tersedia hanya motor sehingga masing-masing pria di kelompok Ihza membonceng satu orang wanita dan seperti biasa pertengkaran antara Selli dan Senna tidak terbantahkan lagi.

"gays ini kan motor pas nih ada 3 jadi Gue sama Senna satu motor, terus lo Oji sama Sinta, dan lo Selli sama Satria" Ihza mengintruksi teman-temannya

"gamau aku maunya sama kamu" Selli bergelayut manja pada lengan Ihza, perilaku Selli ini disambut dengan tatapan santai dari Senna

"paham gue paham, lagian gue udah males berdebat, ambil sana ketimbang boncengan doang" Senna sudah beralih mendekati Satria

"gabisa Senna lo harus sama gue boncengannya" Ihza menarik tangan Senna agar kembali berada disampingnya

"Za udah deh ah gue males kalo mesti ribut mulu sama ni cewe satu, udah aja gue sama satria ayo sat" Senna bergegas menaiki motor Satria

Ihza yang nampak tidak suka sangat ketara mengekpresikan ketidak relaannya, berbeda dengan Selli yang sangat senang sampai memeluk Ihza erat-erat

"sell-selli gue sesek banget gabisa napas nih gue lepasin gak ini tangan lo dari perut gue"

"gabisa baby ini udah nempel kaya prangko"

Karena Ihza merasa risih dengan tindakan Selli itu akhinya ia melepas pelukan Selli dengan paksa kemudian dia melajukan motornya. Sesampainya ia dirumah mamanya telah menyediakan bebagai makanan dan minuman untuk Ihza dan teman-temannya karena sebelumnya Ihza telah bercerita bahwa ia akan berlatih teater bersama teman-temannya dirumah.

"Ihza udah dateng?"

"udah ma, ini temen-temen Ihza ma"

Untuk SennaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang