Hari ini adalah hari pertama Ihza menginjakan kaki di kelas 11 ya dia baru naik kelas, tapi ada beberapa hal yang sedikit Ihza sesali saat dia mengetahui dia masuk di kelas 11 IPA 2 karna berarti dia satu koridor kelas dengan mantan-mantannya dan ia terpisah dari kedua sahabatnya. Di kelas 11 IPA 1 ada Laura yang satu kelas dengan Samudra, di kelas 11 IPA 3 ada Vega yang satu kelas dengan Aludra dan lebih parahnya lagi dia juga bersebrangan kelas dengan Eliza mantannya yang bisa dibilang sangat sulit untuk dilupakan olehnya.
Sesuai dengan dugaannya, Seli satu kelas dengannya jujur dia paling menghindari satu kelas dengan seli alasannya klasik karna seli adalah mantannya yang masih mengejarnya hingga sekarang. Dia malas saja harus berhadapan dengan tingkah seli yang seakan-akan masih menjadi pacarnya seperti saat ini dia sudah bertengger di kursi yang akan di duduki oleh Ihza.
"hallo beibb" Seli memberi sapaan pada Ihza dengan sangat manja dan mengedipkan sebelah matanya, hal itu malah membuat Ihza mual
"apaan sih lo duduk disini, Tempat ini udah jadi hak milik gue semenjak gue liat tempat ini"
"yaudah kali kita tinggal duduk bareng aja apa susahnya sih beib" Seli malah ngeles
"pergi sana, gue risih deket-deket sama lo lagian dengerin ya kita udah putus jadi gausah lo panggil gue beb beb lagi, geli gue dengernya"
"gamau, pokoknya aku mau duduk disini dan suka-suka aku dong mau panggil kamu apa mau beb kek, mau yang kek, mau Ihza kek terserah akulah"
Disisi kelas lainnya sudah berada tiga orang wanita cantik yang sedang duduk santai menunggu kehadiran wali kelas mereka,
Mereka adalah Senna, Calla, dan Ana. mereka merasa terganggu dengan perbincangan sepasang wanita dan pria yang sedang berdebat di sebelah mereka."Dih apaan banget sih ya berisik banget, ketimbang duduk doang aja apa susahnya sih?" Senna menyindir orang di sebelahnya
"Sen, lo berani banget sih ngomong gitu ntar lo kena semprot lagi dari Seli" Ana sedikit kaget dengan ucapan Senna
"biarin aja sukur-sukur kedengeran biar diem"
Tak lama Seli yang merasa tersinggung dengan ucapan Senna langsung beranjak berdiri dan menggebrak meja Senna
"Heh lo, kalo gak suka ngomong langsung sama gue gausah nyindir-nyindir segala"
"lah situ kesindir ? Saya kan cuma ngomong sendiri" Senna berbicara dengan seenaknya
"Lo nyari gara-gara ya sama gue" Seli mendorong pundak Senna
Ihza yang melihat tindakan Seli yang berlebihanpun melerai mereka berdua
"bocah banget sih lu berdua, udah gue duduk sama lu aja" Ihza menarik tangan Senna untuk mengajaknya duduk bersama di tempat yang sudah Senna duduki sebelumnya
"loh ngapain lo duduk disini? Pindah sana duduk sama cewe lo!"
"siapa yang cewe gue ? Dia? bukan lah"
"heh gue gak budek ya dia tadi manggil lo Beib mana ada orang normal manggil orang lain beib kalo bukan pacarnya ?"
"dia emang gak normal, terlalu tergila-gila sama gue kali dia"
"Dih pede gila ni orang"
"udah lah gue duduk disini aja lagian lo juga gak duduk sama siapa-siapa kan udah mending sama gue aja, gue jinak ko orangnya"
seli yang sedari tadi kesal karna tindakan Ihza yang memilih duduk dengan orang yang sudah dia klaim sebagai musuhnya itu semakin kesal karna mereka terus mengobrol berdua.
"eh iya gue Ihza Altair, lo bisa panggil gue Ihza untuk sekarang tapi kalo udah sayang bisa panggil yang aja"
"apaan banget sih lo kenalan aja pake ngemodus segala gaminat gue kenalan sama lo"
"yaudah it's okay nanti juga temen-temen lo ada yang manggil lo, jadi gue bisa tau nama lo"
Tak lama setelahnya Calla memanggil senna yang sedang asik menulis note note lagu di bukunya,
"Sen, senna Senna Senna Auristella, budek lo ya" Calla menepuk pundak senna yang sedari tadi ia panggil namun tak menjawab
"apa banget deh cal pake nepuk punggung gue, manggil kan bisa" Senna sedikit kesal dengan tindakan Calla
"heh lo ya gue panggil gak nyaut-nyaut dari tadi lo badan aja ada disini pikiran aja ngelayang"
"ya maaf, lagi asik banget gue nyelesain lagu gue"
"seriusan lo lagu lo udah mau selesai ?"
"Iya lah nih liat" dia memperlihatkan gambaran lagunya sekilas kepada Calla
"oh jadi nama lo Senna Auristella, namanya cantik sayang orangnya jutek" Ihza tiba-tiba berucap sesuatu yang membuat Senna kesal
"nguping banget lo ya gue ngobrol sama temen gue"
"gue gak nguping cuma tadi pas temen lo manggil telinga gue peka banget denger nama yang indah yang masuk ke telinga gue"
"lo gombal sekali lagi gue tendang lu dari tempat gue"
"eits jangan dong nanti gue gabisa liat keindahan ciptaan tuhan yang terpapar nyata di depan gue ini lagi"
"bener-bener lo ya" Senna mendelikkan matanya karna malas terus mendengar gombalan Ihza padahal ini baru hari pertama ia satu kelas dan satu bangku dengan Ihza, dia mungkin ga akan sanggup menghabiskan waktu satu tahunnya untuk satu bangku dengan Ihza.
Senna terlalu cantik Ihza langsung suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Senna
RomanceKisah ini bercerita tentang perjalanan cinta Ihza menemukan pencerahan dan pertaubatannya dari ke fakboyannya, akankah Ihza bisa menemukan cinta sejatinya ? P.s karna ini story pertama saya jadi harap bantu koreksinya dari semua reader yaa😊 Harap...