"Kau merasa lelah? Frustasi?"
Kepala yang tadinya menunduk dalam dengan air yang menetes deras dari ujung rambutnya yang basah akibat ulahnya yang menyiram kepalanya sendiri menggunakan seember air es itu mendongak.
Di dalam cermin, dengan mata yang terbelelak ia melihat bagaimana replika yang terpampang dihadapannya tengah tersenyum melipat tangannya di depan dada. Tersenyum keji menatap Kearah dirinya yang berantakan. Mencemooh.
"Aku bisa membantumu, mengakhiri segala siksaan bantin dan mental yang wanita tua itu berikan.
Huang Renjun"
Tergoda.
Sebab dirinya tau kalau dirinya sudah tak mampu berjuang seorang diri untuk memenuhi segala tuntutan.
Hingga akhirnya anggukan kepala mantap di berikan. Membuat sosok dalam kegelapan itu tersenyum lebih keji.
"Berikan aku tempat , maka aku berjanji. Aku akan menghapus segala kesakitan yang kau alami. Menjadikan tubuhku perisai. Dengan cukup memberikan ruang dalam tubuhmu"
Bayangan dalam kegelapan itu mulai mendekat, mengangkat tangannya menempelkannya di dasar kaca.
"Letakkan tanganmu diatas telapak tanganku. Renjun"
Tanpa kata, seolah raga telah terbang jauh kenirwana dan terpenjara eratnya rantai yang membelegu leher.
Renjun menempelkan telapak tangannya diatas telapak tangan sosok didalam kegelapan itu. Dasar titik kesadaran.
"Ren..."
"Ya? "
"Aku memang akan memberikanmu tempat, tetapi ingat! Jangan pernah berpikir kau akan dapat menguasai tubuhku.
Tubuh ini milikku, kau hanya seorang bayangan.
Dan seorang banyangan.. akan selalu menjadi bayangan yang akan selalu ada di belakang"Hah!!!!
Renjun Mengusap wajahnya yang berbanjiri peluh. Rambutnya yang lepek ia singkap kebelakang. Dan ia mendesah berat dengan tangan yang merambat memijat keningnya yang terasa berdenyut nyeri.
Melirik kearah jam di atas Nakas.
06: 35Renjun memanjangkan tangannya guna untuk mematikan bunyi bising yang di keluarkan oleh si Jam.
Menyingkap selimut tebalnya, Renjun berjalan masuk menuju kamar mandi.
Crasss!
Air hangat yang berasal dari shower mengguyur surainya. Renjun memejamkan mata.
"Aku harus bisa mengendalikan diriku"
.........
"Selamat pagi Renjun?"
Renjun mengambil tempat disebrang Chenle yang sudah mulai menyantap sarapan paginya.
Renjun tersenyum tipis" Pagi "
"Tidurmu nyenyak?"
Terlihat Renjun mendesah lelah" Lumayan"
"Kau bermimpi ' itu ' lagi ya?"
Renjun mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Apakah tidak sebaiknya kau mengikuti saran Sungchan?"
Chenle selesai. Ia mengelap pinggiran bibirnya menggungkan sapu tangan.
Renjun tercenung" Akan ku pikirkan"
"Sebaiknya cepat kau putuskan. Sebelum ' Dia ' semakin tak terkendali"
Chenle bangkit, menepuk pundak Renjun yang tergugu.
"Berbicara tentang Sungchan... bagaimana kabarnya?" Renjun mendongak.
"Dia bilang akan berkunjung ke ...Kanada , Ia ingin melihat Injun. Baru setelahnya datang kemari"
Chenle menyandang tas sekolahnya , di susul oleh Renjun. Dan setelahnya mereka sama-sama berjalan beriringan keluar dari dalam Mansion.
Membiarkan sang pelayan membereskan meja makan.
"Tck! Seharusnya dia tidak usah datang! "
Chenle terkekeh melihat wajah merengut Renjun.
Chenle mencondongkan tubuhnya kearah Renjun yang sedang melipat tangan di depan dada. Mengerucutkan bibirnya beberapa senti kedepan.
Klik!
seat belt terpasang.
Chenle menancap pedal gas mobilnya dalam kecepatan sedang.
"Dia merindukan Tunangannya"
Masih ada penghuninya kah ni ff?
👀
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Renjun ||JaemRen||
Misterio / SuspensoHuang Renjun datang untuk menggantikan sang saudara kembar-Kang Injun ,yang terbaring koma selama 1 Tahun di sebuah rumah sakit kecil di pusat kota. membalas semua perbuatan sang pendosa. Warnning⚠⚠ BxB area!! Jaemin Top Renjun Bot NCTDREAM all memb...