06.󾠳

6.8K 914 22
                                    

"Hanya perlu mengatakan kepadanya ,Bahwa Tuan muda Injun sudah sadar...dan selesai-"

"Anda hampir mengacaukan rencana yang susah Tuan Renjun rancang Nyonya-"

Suara dingin Yuta membuat Ny.Kang menunduk dalam.

Meminta maaf.

Di set pintu depan.Huang Renjun duduk dengan raut wajah dinginnya.

Menatap lurus-lurus kedepan dengan tatapan malasnya.

Tak mengelurkan sepatah katapun ,bibirnya terkatup rapat .Tak merepotkan dirinya untuk ikut masuk kedalam percakapan sang Ibu dan Yuta.Yang yeah...
Tidak bisa di bilang percakapan yang santai.

" Maafkan saya..."

Hanya kata itulah yang mampu di ucapkan oleh sosok wanita setengah baya itu.
Kepala semakin menunduk dalam ketika tak sengaja kedua mata senjanya melirik ke Set kursi depan bagian penumpang.

Salah satu putranya-Putra sulungnya.

Huang Renjun, yang baru beberap puluhan menit yang lalu memeluknya, memberinya wajah manis ,hangat,penuh kasih sayang. Kini telah terganti dengan raut wajah tak bersahabat. Terkesan dingin dan acuh.

Yang membuat sudut hati wanita setengah baya itu menyuyut sakit.





Mengapa?






Hah-




Helahan nafas kasar dari sosok pria dewasa yang di ketahuinya bernama Nakamoto Yuta itu,Membuat Ny .Kang mendongak ragu.

Pria itu menyandarkan punggunya dengan kasar di punggung kursi.Tangannya yang ber-urat bergerak memijit pangkal hidung.

Memejamkan mata.

"Maafkan saya Nyonya... Tuan muda"

Yuta kembali menegakkan tubuhnya dan menatap penuh permohonan maaf kepada Renjun :Yang tak berbalik merepos .Namun Yuta tau .Bahwa Tuan Mudanya itu tengah meliriknya dari kaca spion.

"Saya terlalu terbawa emosi,Pria licik itu sangat ahli besilat lidah"

Yang di maksud Yuta disini tentu saja sosok sang kepala Sekolah. Park Chanyeol.

Renjun menyampirkan senyum miring.

Pria Tua itu!!!

"Tetapi dia salah- memilih orang untuk dia jilat"



Yuta berdecih.

Renjun di depan sana mengangguk puas.

Yuta memang bisa di andalkan.



Seperti biasanya.



Ny.Kang memilih untuk diam.




Sendari tadi mendengarkan percakapan yang hanya di dominansi oleh suara Yuta.
Tatapan mata senjanya hanya terfokus kepada sosok sang Putra yang sejak tadi tak pernah menatap kepadanya: Sejak keluarnya Yuta dari dalam ruangan Kepala Sekolah. Dan memutuskan untuk membawa mereka berdua menuju kedalam Mobil untuk berbicara.

Yang entah kenapa dari ketika memasuki Mobil.Ny.Kang telah merasakan sesutau keanehan pada sosok sang putra .Yang dengan tiba-tiba menjadi sosok yang lebih dingin. Terbukti dari aura yang dia keluarkan tanpa ditahan-tahan.




Ny.Kang hanya diam.

Tak mencoba untuk bertanya, walau ingin.



Hanya diam .Menunggu kesempatan yang pas.




Secret Renjun ||JaemRen||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang